TARAKAN – Guna menyambut pemilihan umum (pemilu) 2024 beberapa tahapan dan rangkaian disiapkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Utara. Menggenai hal tersebut, Kepala Bawaslu Kalimantan Utara, Suryani, mengungkapkan serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan pihaknya hingga detik ini, antara lain mulai dari upaya pencegahan. Kegiatan ini bertujuan mendeteksi sedini mungkin setiap persoalan yang muncul di dalam penetapan daftar pemilih.
“Meskipun tahapannya masih bulan Oktober, tapi kita berharap dari persoalan-persoalan daftar pemilih pada pemilu dan pilkada yang lalu, ini bisa dideteksi bersama bisa diminimalisir bahkan mungkin masing-masing pihak penyelenggara KPU maupun Bawaslu dan juga pemerintah daerah melakukan perbaikan sesuai dengan daerah dan peran masing-masing,” terangnya belum lama ini.
Lanjut Suryani, pihaknya mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga menyiapkan payung hukum yang berdasar dilakukan. Sebelum nantinya melakukan teknis pengawasan pemilihan daftar pemilih sesuai dengan arahan PKPU maupun pemerintah Perbawaslu dimasa yang akan datang
Maraknya data pemilih ganda, Suryani menyebut dikarenakan adanya data pemilih yang sudah meninggal tetapi masih terdata lagi di daftar pemilih, hingga verifikasi pencocokan data penduduk. So pasti hal ini selalu menjadi persoalan rumit yang dialami pihaknya.
Sehingga dalam hal ini pihaknya mengambil jalan melibatkan teknologi pemerintah daerah melalui dukcapil setempat yang dianggap memiliki aplikasi pengawasan yang lebih maju secara digital hingga menghimpun pihak KPU sebagai bentuk antisipasi bersiap terhadap kondisi yang dihadapi nantinya
“Makanya kami menggandeng KPU dan Capil dalam kegiatan ini karena proses lahirnya data pemilih ini dari DP4 yah, Mendagri yang notabennya dari Capil, makanya kita tidak berharap ini terjadi,” jelasnya.
Walaupun mengetahui rumitnya persoalan yang dihadapi, namun pihaknya menetapkan titik fokus utama pengawasan pada daftar pemilih pemula.
”pemilih pemula ini adalah pemilih potensial. Mereka yang berusia 17 tahun bahkan dihari H itu punya hak pilih maka saya kira kita sudah bisa mendeteksi dari awal mana masyarakat yang memiliki potensi yang menjadi pemilih tetutama usia pemula nantinya. Tentunya kita harapkan adalah semua masyarakat di provinsi Kalimantan Utara ini terakomodir hak pilihnya, yang sudah memang memiliki hak pilih” pungkasnya.