TARAKAN – Meninggalnya salah satu toko pendidikan di Kaltara yakni Yunus Abbas pada Rabu (28/4) lalu, tidak hanya menyisahkan duka mendalam bagi keluarga mendiang. Namun juga kesedihan itu turut dirasakan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A.Paliwang.
saat mendengar meninggalnya Yunus Abbas, orang nomor satu di Kaltara tersebut merasa sangat kehilangan. Hal ini diutarakan gubernur saat menghadiri acara doa bersama di kediaman mendiang Yunus Abbas di Jalan Lestari Kelurahan Karang Harapan Kota Tarakan, malam tadi.
“Umur manusia tidak bisa ditawar-tawar. Karena empat hari lalu beliau (almarhum Yunus Abbas) sempat bertemu saya di rumah jabatan. Tapi pagi tadi (kemarin) saya mendapat kabar tentang kepergian beliau. Sontak saya kaget, tapi semua karena kehendakNya, tak ada yang tahu,” ujar Zainal dalam sambutannya.
Zainal menilai Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kaltara dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan tersebut merupakan sosok yang baik hati, visioner dan cerdas.
“Secara pribadi saya betul-betul merasa sangat kehilangan. Beliau (Yunus Abbas) ini orang baik, hebat dan cerdas. Padahal beliau sedang proses saya tarik atau kembali mutasi ke Pemprov Kaltara untuk membantu saya menjalankan roda pemerintahan, tapi rencana Tuhan berkata lain,” tutur mantan Wakapolda Kaltara ini.
Atas nama Pemprov Kaltara dan masyarakat Bumi Benuanta – Julukan Kaltara, ia menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergiatan Yunus Abbas.
“Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Semoga almarhum diampuni dosa-dosanya, dan amal ibadahnya semasa hidupnya diterima Allah SWT,” ucapnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara, K.H.Zainuddin Dalilla beserta tokoh agama lainnya dan masyarakat turut hadir dalam acara tausiah dan doa bersama untuk kepergian Yunus Abbas.
Untuk diketahui, karir Yunus Abbas di pemerintahan dimulai dari Pemkot Tarakan.
Mulai dari Kepala Diskominfo, Kepala Inspektorat, Kepala Bappeda, Asisten Kesra dan Pemerintahan lalu pindah ke Pemprov Kaltara sebagai Kepala Disdikpora.
Kemudian ayah dari tiga anak itu memilih hijrah ke Kampus Universitas Borneo Tarakan hingga sekarang.