TARAKAN – Pesawat perintis milik maskapai Smart Air yang dinyatakan hilang kontak pada perjalanan dari Bandara Juwata Tarakan menuju lapangan terbang Binuang pada Jumat 8 Maret lalu, akhirnya berhasil ditemukan. Dalam pencarian petugas SAR berhasil Menemukan jejak pesawat dan akhirnya proses evakuasi dilakukan pada Minggu 10 Februari 2024.
Dalam proses evakuasi, korban dibawah menggunakan Heli Caracal menuju Pangkalan TNI AU Lanud Anang Busra Tarakan dan tiba sekira pukul 17. 22 WITA. Selanjutnya, pukul 17.30 WITA korban langsung dibawa menuju RSUD Jusuf SK guna mendapatkan penanganan medis.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menjelaskan, dari hasil evakuasi hari ini, seorang pilot dinyatakan selamat dan saat ini tengah mendapatkan penanganan medis. Sedangkan satu teknisi pesawat dinyatakan meninggal dunia.
“Yang satu dinyatakan meninggal dunia yaitu teknisi. Pilot kami nyatakan masih dalam kondisi hidup dan saat ini ditangani pihak medis,” ucapnya dalam keterangan rilis, Minggu (10/3/2024).
Bambang lanjut menjelaskan, saat ini masih tertinggal 10 tim penolong di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka akan dievakuasi besok Senin(11/3/2024).
Ditambahkan, Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril menjelaskan, proses evakuasi dimulai pukul 07.00 WITA. Namun proses evakuasi korban dari Lokasi kejadian dilakukan dimulai pukul 16.22 WITA.
Diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute Tarakan menuju Binuang, Krayan Tengah dikabarkan hilang kontak, Jumat (8/3/2024). Karena, pesawat milik maskapai Smart AIR itu seharusnya tiba di Binuang, Krayan Tengah pukul 9.25 WITA setelah take off dari Bandara Tarakan pukul 8.25 WITA.
Diketahui, pesawat milik Smart Air diisi seorang Pilot dan seorang engineering atau teknisi Serta memuat sembako untuk kebutuhan masyarakat di Krayan Tengah.
Adapun pilot bernama M Yusuf berumur 29 tahun warga Jalan Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan. Sementara engineering atau teknisi bernama Deni S berumur 35 tahun warga Jalan Wonoharjo Pangandaran.