TARAKAN – Setelah memenuhi panggilan pertama atas video yang beredar di media sosial terkait dugaan Money Politic, kini pada Jumat (25/10) H Najamudin yang merupakan Penyelenggara acara Ulang Tahun kembali memenuhi panggilan Bawaslu Tarakan. Saat dikonfirmasi, Najamuddin menerangkan, dalam pemanggilan tersebut pihaknya mendapatkan berbagai pertanyaan terkait kronologi dari kejadian dugaan money politic tersebut. Najmuddin menjelaskan dalam kejadian itu sama sekali tidak ada unsur kampanye. Ia bersaksi kejadian calon walikota dr Khairul membagikan sawer yang ditujukan kepada artis yang diundang, namun demikian, sejumlah orang di atas panggung juga turut meminta dan secara spontan dr Khairul juga membagikan uang sawer tersebut sebagai ungkapan rasa bahagia.
“Alhamdulillah saya baru saja memenuhi panggilan kedua sebagai saksi. Pemanggilan hari ini hanya klarifikasi sebagai pemilik acara pada acara tanggal 15 Oktober 2024 di Kayan Hall Tarakan Plaza. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tadi seputar video viral dugaan money politic yang tersebar di grup-grup media sosial. Saya menjawab apa yang saya katakan bahwa dokter Khairul hadir sebenarnya pada acara sudah selesai jam 21.30 WITA,”ujarnya, (25/10).
“Kalau masalah saweran yang diberikan dr Khairul sebenarnya kepada penyanyi dari luar kota yang kami undang. Kalau saya melihat dr Khairul hanya spontan memberikan saweran, terus tidak ada APK di sana. Soal jaket yang digunakan, kebetulan beliau (dr Khairul) baru pulang dari kegiatan sosialisasi, mungkin lupa membuka jaketnya kemudian langsung acara saya. Setelah itu kemudian itu terjadi begitu saja secara spontan,”sambungnya.
“Apalagi beliau juga hadir di saat acara sudah selesai hanya kerabat dan keluarga besar saya aja yang tinggal tamu undangan sudah pada pulangan dan memberikan saweran itu hanya spontan saja tidak ada orasi politik atau ajakan. Jangankan mau sambutan pegang mik saja beliau tidak dan juga APK tidak ada kalau hanya jaket yang digunakan saya rasa beliau juga tidak sengaja,”katanya.
Dikatakan mantan Politisi PDIP tersebut, dr Khairul datang sebagai tamu undangan seperti tamu lainnya. Namun demikian, ia mendapatkan informasi jika walikota periode 2019-2024 tersebut baru saja menghadiri sosialisasi sehingga ia menduga calon walikota tersebut lupa melepas jaket yang dikenakannya. Diketahui pada bagian belakang jaket tersebut bertuliskan Kharisma sebagai nama Paslon beserta nomor urutnya.
“Beliau hanya datang sebagai tamu biasa, tidak melakukan sambutan, jangankan orasi atau sambutan memegang mic saja tidak ada. Semua yang dilakukan itu hanya spontan atas ungkapan hati yang senang karena terhibur oleh penyanyi yang kami undang. Penyanyi itu artis nasional bukan warga Tarakan,”katanya.
Ia menegaskan jika hampir semua tamu undangan turut membagikan sawer kepada penyanyi sehingga ia menganggap kondisi saat itu merupakan spontanitas yang wajar. Namun ia bersaksi dalam suasana tersebut tidak ada unsur kampanye baik mengajak/mengarahkan memilih maupun mengangkat simbol tangan.
“Tapi semua kami serahkan dengan penyelenggara negara untuk menilainya. Yang jelas saya sebagai penyelenggara acara menyampaikan pernyataan saya dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai fakta yang terjadi di lapangan bahwasanya tidak ada unsur kampanye di sana. Yang memberi saweran hampir semua tamu, bukan beliau saja,”jelasnya.
Ia juga turut membantah adanya isu terkait adanya sponsor atau donatur dalam acara tersebut. Dikatakannya, isu tersebut cukup menyinggung dirinya yang seolah-olah tidak mampu menggelar acara secara pribadi. Ia menegaskan, dirinya tak pernah meminta bantuan siapapun dalam hal pendanaan saat mengelar acara. Lanjutnya, bahkan ia kerap membantu dengan dana pribadi untuk membantu kegiatan bersifat sosial dalam organisasi kemasyarakatan.
“Ada juga isu bahwa acara ulang tahun anak saya ada sponsor, itu tidak benar. Acara ulang tahun anak saya itu saya yang adakan sendiri. Saya tidak pernah meminta bantuan dari siapa pun menyangkut dana kalau membuat acara, saya mampu membiayainya sendiri. Jangankan acara keluarga, kegiatan paguyuban saja saya biayai,”katanya.
“Pada intinya saya siap ketika dipanggil kembali memberikan keterangan untuk Bawaslu. Saya kira ini adalah tahun politik, cukup banyak celah mencari kesalahan orang, tapi saya mau katakan. Tidak pernah terniat sedikit pun untuk memfasilitasi politisi berkampanye di acara pribadi keluarga saya. Kalau pun banyak politisi yang hadir itu karena saya undang sebagai kerabat, teman dan sahabat, karena saya juga seorang politisi,”tandasnya.