TARAKAN – Kasus penyakir hepatitis akut yang misterius tengah merebak. Gejala awal dugaan anak terkena hepatitis akut misterius ialah gangguan pada pencernaan yaitu diare, mual, muntah, sakit perut, hingga terkadang disertai demam ringan.
Jika gejala awal dibiarkan akan berlanjut pada kondisi mata dan kulit yang menguning serta pasien mengeluarkan urine berwarna seperti teh dan buang air besar berwarna pucat.
Meskipun belum ditemukan penyebab pasti dari fenomena hepatitis akut misterius ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan dr. Devi Ika menuturkan, terdapat beberapa langkah pencegahan dari penyakit tersebut.
“Penyakit ini kan baru dan perlu adanya penelitian lebih lanjut. Namun, saya menitipkan beberapa pesan kepada masyarakat Tarakan,” terang dr Devi, Sabtu (6/5/2022).
Adapun pesan-pesan tersebut, antara lain meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berita yang belum tentu kebenarannya.
“Saya berharap masyarakat tidak mudah percaya berita yang sumbernya tidak jelas. Sehingga hal-hal ini justru memicu kepanikan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dirinya meminta masyarakat untuk mengikuti imbauan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan sebagai bentuk pencegahan awal.
Di antaranya mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Dokter Devi menyebut Dinas Kesehatan Kota Tarakan melalui tim surveilans sudah melakukan pemantauan kasus-kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) termasuk penyakit hepatitis misterius ini.
“Sosialisasi pencegahan kepada masyarakat sudah dilakukan melalui sosial media dengan melanjutkan imbauan dari Kementrian Kesehatan terkait upaya pencegahan,” pungkasnya.