Dagangan Shabu Belum Sempat Terjual, 3 Pemuda Malah Ditangkap

TARAKAN — Sat Reskoba Polres Tarakan menangkap tiga pelaku dalam kasus peredaran sabu. Senin (22/11/2021) di tempat berbeda.

Mereka yakni KM, JK dan BH, selain itu terdapat seorang lagi bandar sabu yang masih dalam proses pengejaran polisi berinisial AS

Keempatnya terlibat peredaran sabu di Jalan Kurau, Kelurahan Juata Laut. IS alias KM yang tertangkap pertama, sekira pukul 19.30 Wita kemudian berkembang ke JK dan terakhir BH yang tertangkap di Kelurahan Juata Korpri.

“Pelaku IS alias KM ditangkap tim opsnal dekat pelabuhan speedboat di wilayah pesisir,” terang Kasat Reskoba Polres Tarakan Ipda Dien F Romadhoni melalui KBO Sat Reskrim Ipda Amiruddin, Senin (29/11/2021).

Diungkapkan Amiruddin, diawal tim opsnal mengembangkan informasi peredaran sabu di kawasan Kelurahan Juata Laut. Di lokasi yang diduga sering dilakukan transaksi sabu ini, dua orang anggota di tempatkan untuk melakukan pengawasan.

“Di lokasi terdapat IS alias KM dengan gaya yang mencurigakan, Dia melihat kiri dan kanan di pinggir jalan, seperti mencari orang yang hendak membeli sabu. Polisi pun langsung bergerak mengamankan dan melakukan penggeledahan badan.

“Dari pengeledahan itu ditemukan barang bukti satu bungkus sabu seberat 11,32 gram dan uang Rp700 ribu,” ungkapnya.

IS kemudian mengaku sabu didapat dari JK di sekitar Jalan Rimba, sekitar Kelurahan Juata Laut juga. Polisi kembangkan lagi ke rumah JK, namun tidak ditemukan barang bukti lain dan hanya mengamankan satu unit HP. Pengakuan JK, mendapatkan sabu dari BH di Jalan Juata Korpri.

Setelah BH diamankan, ia mengatakan sabu awalnya sebanyak 1 ball atau 50 gram yang diberikannya kepada JK dan sudah terjual hingga tersisa 11,32 gram di tangan KM.

“JK mengaku dapat sabu dari AS yang tinggalnya di Juata Korpri juga. Anggota pergi lagi mengembangkan sekira pukul 23.00 Wita, dari Polres kami ke Juata Korpri. Tapi, ternyata informasi dari keluarganya, AS sehari sebelum kejadian penangkapan sudah ke tambak,” imbuhnya

Menurut keterangan JK, AS memberikan sabu pagi hari dan langsung ke lokasi pertambakan di sore harinya. Proses transaksi, kata JK memberikan sabu kepada BH agar bisa dijual kembali. Setelah sabu terjual, barulah uangnya diserahkan ke AS.

“Sabu yang kami temukan, dari satu ball itu ya cuma 11,32 gram. Dari keterangan mereka di pemeriksaan, selain kepada IS ada juga diberikan kepada JK untuk dijualkan,” tutur dia.

Dalam jual beli sabu, KM mengaku tidak pilih-pilih pelanggan. KM menjalankan bisnis sabunya dengan menawarkan pembeli di pinggir jalan. Biasanya, para pembeli sudah mengetahui KM menjual sabu, jadi tinggal datang dan transaksi.

“Pembelinya, rata-rata dari Kelurahan Juata Laut. Katanya sih, KM ini mau jual dulu semua sabunya, kalau sudah habis baru uangnya disetorkan ke JK,” tutupnya. (*)