TARAKAN – Jadwal Pelaksanaan ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Kalimantan Utara harus ditunda karena keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudataan Republik Indonesia.
Jadwal yang semula akan dilaksanakan pada 30 Agustus sampai 3 September 2021, harus ditunda. Hal ini dikarenakan persiapan yang belum matang, sehingga ada beberapa hal yang harus dibenahi. Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Seleksi PPPK Kaltara, Sudarsono
“Utusan Kemendikbud datang ke Tarakan memberitahukan, ada penundaan seleksi PPPK. Alasannya persiapan belum matang secara keseluruhan di Indonesia. Tapi surat resminya belum diterbitkan. Rencananya akan dikirim hari ini,”(30/8).
Lanjutnya, persiapan yang dilakukan Kaltara sudah aman, baik secara teknis maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga, kemungkinan besar kebijakan penundaan dikarenakan ada daerah lain yang belum siap.
“Ada kabupaten/kota yang tidak siap terkait tempat ujian kompetensi, karena harus serempak se-Indonesia. Kalau kita secara semuanya sudah sangat siap,” ucapnya.
Dibeberkannya, nantinya rencananya ujian akan dibagi menjadi dua sesi setiap harinya yang berlangsung selama lima hari.
Untuk kepastian penundaan jadwal, Sudarsono mengaku dirinya juga telah mendesak Kemendikbud untuk segera menerbitkan surat resmi.
“Saya mau mengeluarkan pemberitahuan secara resmi tetapi belum ada surat resmi juga dari Kemendikbud. Hanya diberitahukan oleh orang Dirjen dari Kemendikbud,” ucapnya.
Dimetahui, Peserta ujian seleksi PPPK untuk guru di Kaltara mencapai 1.599. Namun berapa yang lulus seleksi berkas sampai Minggu (29/8) belum ada kepastian.
Meskipun demikian, RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) sudah ditanda tangani, sehingga penitia pelaksanaan ujian kompetensi PPPK akan mendapatkan honor.
“Anggarannya sekitar Rp290 juta untuk Kaltara, itu sudah ditandatangani. Tetapi di group seluruh Indonesia bertanya-tanya, kapan pelaksanaan ujian dilaksanakan. Bahkan saya sudah memberitahukan bahwa geografis Kaltara ini berbeda dengan daerah lainya, seperti Nunukan orang Krayan yang akan mengikuti ujian tidak bisa langsung naik pesawat, menunggu beberapa hari baru bisa dapat tiket,”tandasnya.