TARAKAN – Nama Asrin Saleh muncul dalam bursa figur bakal calon yang dikaitkan bakal maju pada Pilwali Tarakan. Hal itu pasca adanya isu jika Sekertaris DPC Golkar Tarakan tersebut didorongan Sekertaris forum Komunitas Kerukunan Ketua RT (FKKRT) untuk maju pada Pilwali 2024. Ditemui awak media, Asrin Saleh menerangkan jika dirinya mengapresiasi dorongan tersebut. Kendati demikian, pihaknya cukup realistis mengingat harus mempersiapkan segalanya. Namun menurutnya, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi jika hal tersebut dikehendaki segala pihak. Selain itu, ia menerangkan jika dirinya menyerahkan pandangan tersebut kepada partai Politik (Parpol). Karena menurutnya, persoalan maju atau tidak bukanlah berbicara syahwat politik melainkan berhubungan dengan kesiapan dan kepantasan.
“Betul saya didorong beberapa teman di FKKKRT, tapi saya belum bisa memastikan atau menyanggupi. Sebagai kader, saya serahkan keputusan kepada Partai Golkar. Lagi-lagi ini kan semua kita kembalikan ke partai politik. Yang menentukan sikap itu DPP,” ujarnya, (18/7/2024).
Dikatakannya, sejauh ini Golkar telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung Anas Nurdin maju dalam Pilwali Tarakan. Sehingga sampai saat ini dirinya menghargai kebijakan tersebut. Selain itu, ia menegaskan jika dirinya termasuk salah satu orang yang terlibat merumuskan dan mengukur peluang sebelum dikeluarkannya rekomendasi kepada Anas Nurdin.
“Saya salah satu orang yang terlibat dimintai pandangan sebelum dikeluarkannya rekomendasi kepada Pak Anas. Sebagai sekertaris Partai, saya sendiri yang mengusulkan kader-kader sebelum diusung. Di antaranya Pak Anas (Anas Nurdin) dan sampai saat ini kami masih fokus mendorong pak Anas sebagai calon Wali Kota Tarakan,”jelasnya.
Walau begitu, sebagai politisi ia tidak bisa menampik hasrat untuk maju. Walau demikian, ia cukup realistis dalam memandang konsekuensinya. Lanjutnya, saat ini pihaknya menunggu hasil survei yang dilakukan salah satu lembaga survei nasional terkait calon yang akan diusung Partai Golkar. Di dalam survei tersebut tidak hanya elektabilitas kader Partai Golkar saja yang disurvei, tetapi juga figur yang mengikuti penjaringan di partai berlambang pohon Beringin itu.