TARAKAN – Adanya kasus perkelahian anak yang sempat mengebohkan warga Tarakan beberapa waktu lalu, menjadi perhatian khusus Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Tarakan.
Saat dikonfirmasi, Kepala DP3APPKB Tarakan Hj Mariyam meneranykan, kasus perkelahian anak yang melibatkan pelajar di Kota Tarakan belum lama ini, sebenarnya merupakan bagian terkecil dari yang terpublish di media sosial. Menurut dia, seharusnya dalam hal ini masyarakat tidak terfokus pada perkelahiannya, melainkan pendampingan terhadap anak jika ada kasus.
“Selama ini kami mengakui selalu mendampingi sekecil apapun proses dan dampaknya selagi menjadi tupoksi kami. Bisa kita damping. Sebenarnya itu bagian terkecil dari indikator penilaian kota layak anak,”ujarnya.
Menurutnya, seharusnya upaya preventif tidak hanya dilakukan OPD saja, melainkan tanggung jawab seluruh stakeholders termasuk media massa. Misalnya ia mencontohkan Pertamina kerap melakukan program bersama Forum Anak seharusnya dapat terpublish dengan masif.
“Saat ini program forum melakukan pendampingan Kampung Nelayan, di belakang BRI dan Amal melakukan simulasi, pengobata massal, dalam bentuk permainan juga ada, ini seharusnya terpublish maksimal,”tuturnya,.
Menurutnya dalam hal ini juga menyoal perkelahian melibatkan anak menjadi tugas orangtua dan sekolah agar tidak kembali terulang.