TARAKAN – pada Selasa (21/09) malam, warga Tarakan dikejutkan dengan adanya gempa sekitar pukul 19.29 Wita.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat atas kemungkinan gempa susulan.
Saat dikonfirmasi, Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi membenarkan adanya gempa yang terjadi pada perairan Tarakan. Diketahui, gempa tersebut berkekuatan 3,9 Skala Richter.
“Dari laporan yang masuk, gempa yang terjadi berkekuatan 3,9 Skala Richter. Itu kejadiannya pukul 20.29 wita. Lokasinya itu 3 derajat, 12 Lintang Utara, 117 derajat Bujur Timur. Posisinya 27 Kilometer sebelah tenggara Kota Tarakan di kedalaman hiposenter 10 Kilometer,”sambungnya.
Kendati begitu, ia belum dapat memastika apakah gempa tersebut berpotensi tsunami atau tidak. Kendati begitu, menurutnya gempa tersebut terbilang kecil.
“Untuk saat ini belum ada perkembangan info lanjutan apakah berpotensi susulan atau tidak. Nanti info selanjutnya akan kami update lagi,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya S.Si menerangkan, jika gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami. Hal itu disebabkan titik gempa terjadi pada kedalaman dangkal.
“Untuk saat ini hasil analisa sementaranya tidak berpotensi Tsunami. Jenis dan mekanisme gempabbumi. Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal,”tukasnya.
“Berdasarkan laporan masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Tarakan dengan intensitas III-IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulakan gempa bumi tersebut,”terangnya.