TANJUNG SELOR – Setelah melakukan pengembalian berkas penjaringan kepada Partai Golkar dan PDIP, Najamuddin kembali melanjutkan langkahnya untuk mengumpulkan dukungan demi dukungan untuk memuluskan langkahnya berkontestasi pada Pilkada Bulungan 2024. Sehingga pada Kamis 2 Mei ia melakukan pengembalian formulir penjaringan ke parpol Gerindra.
Dihadapan awak media Najamudin menerangkan, pihaknya siap mengikuti semua tahapan penjaringan sesuai mekanisme yang berlaku pada masing-masing partai. Lanjutnya, dirinya tidak menampik jika untuk mendapatkan SK dukungan parpol harus melalui perjuangan dan siap menerima segala keputusan parpol.
“Kami akan mengikuti proses yang ada dan kami juga akan menunggu mekanisme yang ditetapkan oleh Partai Gerindra untuk kami siap mengikuti itu. Tentu, dengan sudah mendaftar secara resmi ini, besar harapan bahwa Partai Gerindra dapat memberikan kepercayaan kepadanya untuk maju sebagai salah satu calon di Pilbup Bulungan kali ini,”katanya.
“Kami berharap nantinya dapat diusung Partai Gerindra. Semoga juga nanti kami mendapatkan pasangan yang mumpuni dan bisa memenangkan kami di Pilkada Bulungan nanti,” tuturnya.
Menurutnya, pasangan dalam sebuah kontestasi Pilkada itu juga merupakan salah satu penentu, yang mana dalam hal ini semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan dan menjadi pasangan.
“Jadi ini yang kita perebutkan. Pileg sudah berakhir, jadi kita lakukan ajang silaturahmi kembali. Kalaupun di Pileg kita berseberangan, tapi di Pilkada ini kemungkinan kita akan berkoalisi,” kata Najamuddin.
Pastinya, apapun keputusan dari Partai Gerindra nantinya, ia secara pribadi maupun para tim tetap akan menerima itu dengan lapang dada.
“Setiap pertarungan dan ikhtiar, pasti ada pengorbanan, baik itu waktu, logistik maupun yang lainnya. Semoga nantinya kami bisa bergandengan dengan kader Partai Gerindra di Pilkada Bulungan tahun ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kaltara, Achmad Djufrie menegaskan, sebagai salah satu partai pemenang, Gerindra tentu memiliki mekanisme dalam penetapan figur yang akan diusung sebagai calon d Pilkada nanti.
“Kalau kami itu prinsipnya kalau sudah perintah pusat, maka kami akan berjuang.
Kalau pusat mengatakan A, maka sampai ke bawah itu akan tetap A,” pungkasnya.