TARAKAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara terus berupaya untuk menstabilkan kembali harga udang. Saat diwawancara, Kepala DKP Kaltara, Rukhi Syayahdin melalui Analis Pasar Hasil Perikanan DKP Kaltara, Khairullah mengungkapkan, berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh Tim Satgas Harga Udang dengan beberapa cold storage di Kaltara, harga udang sudah mulai membaik. Terdapat dua catatan SOP Timbang untuk harga udang, yakni SOP timbang di pos penjualan dan SOP Timbang di cold storage.
“Terkait harga tetap mengacu pada kesepakatan bersama hasil rapat satgas. Kalau hasil diskusi kami Minggu lalu dengan Mustika harga sudah membaik. Selain itu di Bonanza untuk udang size 20 sudah mengalami kenaikan juga, per Juni harganya Rp 168 ribu,” ungkapnya, Kamis (13/6/2024).
Adapun tabel harga udang timbang di cold storage per 23 Februari 2024 di antaranya, size 15 Rp 175 ribu, size 20 Rp 155 ribu, size 25 Rp 132 ribu, size 30 Rp 127 ribu dan size 35 Rp 115 ribu. Untuk harga udang terbaru ini, disinyalir masih terdapat perbedaan di masing-masing cold storage. Namun, tidak sampai di bawah harga yang sudah disepakati.
“Kalau harga ini ditetapkan bersama cold storage, perwakilan petambak dan anggota Satgas lainnya,” tambahnya.
Dalam upaya menstabilkan kembali harga udang, ditegaskan Khairullah, DKP Kaltara rutin melakukan monitoring dan evaluasi. Sebelumnya juga, telah terdapat SK Gubernur Nomor 188.44/K.703/2022 tentang Satgas Stabilitas Harga Udang di Provinsi Kaltara. Tujuan dibentuknya Satgas ini, untuk melakukan monitoring kesediaan kelancaran tata niaga harga udang agar stabil di Kaltara.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan bantuan bibit udang dalam APBD Perubahan. “Untuk mengetahui pergerakan harga, kita terus monitoring dan evaluasi. Baik di cold storage maupun harga dunia. Ada juga bantuan bibit udang berkualitas sehingga menghasilkan udang yang tahan penyakit,” bebernya.
Upaya yang sudah dilakukan ini, juga sejalan untuk mempertahankan kualitas udang di Kaltara. Diharapkan, dengan kualitas yang baik maka harga udang dapat disesuaikan.
“Untuk monitoring itu kita efektif sudah berjalan akhir 2022 sampai sekarang. Kita selalu libatkan seluruh anggota Satgas juga,” pungkasnya.
P