Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyambut bulan suci Ramadhan dengan Akselerasi dan
Optimalisasi Organisasi yang progresif sesuai dengan keputusan hasil sidang isbat yang digelar oleh Kementrian Agama RI, penetapan 1 Ramadhan 1445 H dimulai sejak Selasa, 12 Maret 2024 juga menjadi penanda awal dimulainya ibadah puasa yang akan di tunaikan
selama 30 hari ke depan.
Mengawali bulan penuh berkah , bulan yang paling dinanti kaum muslim sedunia.
Dengan segala keistimewaannya, kedatangan bulan Ramadhan membuat kaum muslim dan muslimah semakin sibuk dengan ibadah dan amal salih. Lantas apa yang menjadi penyebab Ramadhan menjadi bulan yang agung dan dimuliakan serta senantiasa ditunggu dan dinantikan oleh umat islam diberbagai penjuru
dunia. Mengapa ? karena pada bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah muliakan diantara bulan-bulan yang lainnya. Banyak kemuliaan di bulan ini, diantaranya adalah dilipat gandakan pahala amal ibadah dan diampuni nya dosa-
dosa, tentu setiap kita tidak akan melewatinya dengan sia-sia begitu saja.
Setiap orang berbondong-bondong dalam menjemput dan memanfaatkan
kemuliaan bulan penuh berkah ini dengan mengeratkan Habluminallah dan Habluminannas nya dengan harapan akan berbuahmal yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Tidak hanya kepentingan pribadi setiap umat untuk mencari kemuliaan dan menjadi insan sejati. berbagai Organisasi masyarakat, Organisasi kepemudaan, Komunitas sosial dan lembaga-lembaga kemanusiaan turut berkontribusi dan tidak tinggal diam dalam memanfaatkan momentum Ramadhan untuk
menginisiasi berbagai program bernilai ibadah.
Berstatus sebagai organisasi mahasiswa yang ber asas kan Islam dan berfungsi sebagai organisasi pengkaderan, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi Raya Cabang Tarakan menjadi salah satu organisasi Kemahasiswaan
yang siap dalam menjemput keberkahan bulan Suci Ramadhan dengan menginisiasi agenda-agenda pembinaan dan pelatihan khusus kepada seluruh kader HMI Komisariat Ekonomi Raya dalam upaya mencapai tujuan Luhur
Himpunan Mahasiswa Islam yakni “Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridho Allah SWT”.
Tidak hanya program pembinaan dan pelatihan guna mewujudkan kader
yang berkualitas insan cita, berperan sebagai organisasi perjuangan HMI
Komisariat Ekonomi Raya juga memiliki tanggung jawab untuk mengawal isu-
isu kesejahteraan masyarakat yang demikian inilah sejatinya seorang Mahasiswa
Khususnya Kader HMI dalam mewujudkan Masyarakat Adil Makmur yang di
Ridhai Allah SWT yang disebut Masyarakat cita.
Dengan momentum Ramadhan yang penuh berkah dan kemuliaan,
beberapa ikhtiar yang akan dicanangkan oleh HMI Komisariat Ekonomi Raya
salah satu diantaranya ialah program Komekora Peduli yang akan dilaksanakan
dengan menganalisis kondisi sosial masyarakat secara langsung.
Segala aktifitas ekstern HMI pada dasarnya bertujuan untuk mengasah
kualifikasi sosial leadership. Ketika melakukan bakti sosial di tengah masyarakat
misalnya, seorang kader pada hakikatnya, sedang membangun kompetensi
sosialnya (kesadaran sosial dan manajemen hubungan). Di dalamnya termasuk
pandangan ideologis, pengembangan empati, kesadaran akan perubahan,
kemauan melayani, keahlian manajemen, strategi dan taktik, keteguhan,
kesabaran, kebersamaan, kejujuran, konsistensi, inspirasi, usaha
mengembangkan orang lain, memfasilitasi proses, menangani pertentangan,
menjalin persaudaraan, team work, serta nilai-nilai luhur lainnya.
Dengan demikian, seorang kader dan alumni HMI memiliki tugas lebih
tinggi dari sekedar transformasi diri. Tugas tersebut adalah “memimpin umat”
atau “transformasi sosial”. Amanah ini memberi implikasi bagi HMI untuk
menjadi organisasi perjuangan. Sebagaimana dikatakan Nurcholish Madjid
dalam Kata Pengantar PB HMI untuk Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP-HMI):
“HMI selain merupakan organisasi kemahasiswaan yang memperhatikan
student needs and student interest juga merupakan sebuah organisasi perjuangan
yang mengemban suatu mission sacree. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
tugas suci HMI adalah berusaha menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Sebab Islam yang menjadi dasar perjuangannya membuat ajaran pokok bahwa
bahwa “sesungguhnya Allah memerintahkan akan Keadilan dan Ihsan (usaha
perbaikan masyarakat)”.
Untuk itu, pasal 9 Anggaran Dasar menegaskan peran HMI sebagai “Organisasi Perjuangan’’.13 Secara konsepsional; jihad, perjuangan, amar ma’ruf nahi munkar, atau penegakan keadilan menjadi mainstream HMI. Semua ini bertujuan untuk mewujudkan sebuah masyarakat adil makmur, “masyarakat cita” (ummah)
“Dimanapun kau berkiprah tak ada masalah, yang penting semangat ke
Islaman dan Ke Indonesiaan tetap kau pegang teguh”
Ayahanda Lafran Pane Menarik ketika membahas terkait optimalisasi organisasi yang progresif.
HMI bukan sebuah organisasi yang hidup pada ruang hampa. Ia tumbuh dan berkembang di atas dunia, pada sebuah wilayah yang disebut Indonesia. Dunia dan segala sesuatu di atasnya terus mengalami perkembangan dan
perubahan,termasuk Indonesia. Tidak ada yang abadi, kecuali Tuhan. Maka hanya organisasi yang mampu merespon perubahan zaman yang akan eksis dengan re-program yang telah didesign sedemikian rupa.
Mengacu pada dua komitmen asasi terbentuknya Himpunan Mahasiswa Islam Ke-Indonesiaan dan Ke-Islaman yang menjadi landasan bahwa sudah semestinya seluruh kader HMI mampu untuk memberdayakan intelektualnya dalam
menuntaskan Misi pada ranah masyarakat Cita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan Memenuhi syariat-syariat Islam yang dipercaya sebagai agama yang hanif. Refleksi panjang akan eksistensi HMI dalam sirkulasi diskursus ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an beberapa waktu ini telah membuat kalangan resah. Degradasi
intelektualitas dan progresifitas organisasi tampak mulai mengkhawatirkan.
Rumitnya permasalahan yang sedang HMI hadapi mengharuskan kita untuk lebih sabar mengurainya sedikit demi sedikit. Mulai dari rendahnya animo mahasiswa islam dalam ber-HMI , rendahnya respon-respon kader HMI terhadap permasalahan kebangsaan, hingga konflik internal yang tak kunjung padam
telah menghabiskan banyak energi organisasi sehingga tidaklah naif ketika kita masih bertanya masihkah kita berada di jalur yang tepat dalam memperjuangkan tujuan HMI?
Tentu untuk menjawab segala tantangan zaman yang mengakibatkan degradasi dalam tubuh HMI ialah dengan mengulas kembali basic demand terbentuknya HMI sebagai organisasi perjuangan yang mengedepankan kepentingan masyarakat dan umat. Menginisiasi agenda kerja yang berupaya untuk menumbuhkan kembali spirit-spirit juang pada dua komitmen asasi guna
mewujudkan Tujuan HMI yang lebih optimal dan pengkaderan sebagai Ruh dalam akselerasi pembinaan kader. Tidak terkecuali , Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi Raya juga
menjadi bagian dalam problematika Organisasi yang telah kita bahas sebelumnya, namun seyogyanya organisasi yang baik adalah organisasi yang terurus dan memiliki komitmen serta ikhtiar. Dengan berpacu pada kesenjangan
demikian, kami segenap Tulang punggung dalam Rumah Cita HMI Komisariat Ekonomi Raya berupaya dan berikhtiar untuk kembali menciptakan harmonisasi indah dan kembali pada kinerja organisasi HMI pada Hakikatnya.
Memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan, HMI Komisariat Ekonomi Raya siap untuk menjemput keberkahan dan kemuliaan bulan suci Ramadhan dengan Ikhtiar Maksimal untuk organisasi yang progresif, proses kaderisasi yang optimal dan mewujudukan Masyarakat Cita, Masyarakat Adil Makmur yang di
Ridhai Allah SWT.
Akhir, besar harapan agar dengan hadirnya bulan suci Ramadhan dapat menjadi ajang untuk meraup keberkahan dan hidayah dari Allah SWT untuk setiap kita hambanya yang mau untuk tetap berikhtiar dan berdoa, bersyukur dan ikhlas atas segala coba dan menjadi insan kamil yang akan berdampak dan bermanfaat dalam
mewujudkan masyarakat Madani Ikhtiar Maksimal Biarkan Doa Bertarung di Atas Langit
Yakin Usaha Sampai!