TARAKAN – Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan berhasil mengungkap kasus tindak pidana narkotika dengan menangkap seorang tersangka yang diduga terlibat dalam peredaran narkotika jenis shabu-shabu di daerah tersebut. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap peredaran narkotika yang merusak generasi muda. Dan ini bukti nyata keseriusan jajaran polres tarakan dalam memberantas peredaran narkotiba jenis shabu-shabu di kota tarakan.
Kapolsek KSKP Iptu Sri Djayanthi Madogo, S.Tr.K, didampingi Ps. Kanit Reskrim Polsek KSKP Aiptu I Putu Suriada, S.H., saat melakukan konferensi perss dengan awal media pada senin, 28 Agustus 2023, menguraikan kronologis.
“kejadian ini bermula dari laporan informasi masyarakat bahwa di jembatan Besi tepatnya disalah satu losmen didaerah tersebut, sering digunakan sebagai tempat transaksi narkotika jenis shabu-shabu.”jelas Kapolsek Polwan berparas cantik ini.
Dikatakannya, berdasarkan informasi ini, Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan melakukan penyelidikan di tempat tersebut. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa banyak orang yang keluar masuk dari salah satu kamar losmen tersebut, dan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2023, pukul 14.10 Wita di jembatan Besi bertempat disalah satu losmen di Rt.011 Rw.002 kelurahan Lingkas Ujung, kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Unit Reskrim yang dipimpin oleh Kanit Reskrim KSKP mengamankan seorang penghuni losmen berinisial “ AN”.(43 tahun), dan saat dilakukan penggeledahan, personel reskrim polsek KSKP Polres Tarakan berhasil menemukan barang bukti yang diduga narkotika jenis shabu-shabu yang disembunyikan di bawah ranjang tempat tidur. Barang bukti tersebut ditemukan dalam kulit atau pembungkus rokok Sampoma warna merah.” Urai IPTU Sri
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh personel unit reskrim Polsek KSKP diantaranya, 2 (dua) bungkus plastik bening ukuran kecil yang diduga berisikan shabu-shabu, 1 (satu) bungkus plastik bening ukuran sedang yang berisikan serbuk kristal yang diduga shabu-shabu, 20 (dua puluh) plastik bening pembungkus shabu-shabu, 1 (satu) buah pipet yang terbuat dari selang warna ungu, Uang tunai sejumlah Rp 950.000 (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah), 1 (satu) buah ponsel merk Realme C17 warna biru, 1 (satu) unit sepeda motor merk Scoopy KU 5465 G Motif GUCCI dan kunci kontak.
Dari hasil pemeriksaan singkat, tersangka “AN” mengakui dengan sengaja mengedarkan shabu-shabu di Losmen tersebut dengan niat untuk dijual kepada orang lain.
Tersangka membeli narkotika tersebut dengan harga Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) dan menjualnya dalam beberapa bungkus kecil dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per bungkus. Tersangka “AN” telah menjalankan praktik ini selama kurang lebih satu bulan.
Atas Perbuatannya tersangka “AN” dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengatur tentang tindak pidana peredaran narkotika. Ancaman hukumannya adalah pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun.
Pihak Kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan upaya penindakan terhadap peredaran narkotika demi menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. Upaya ini sejalan dengan hukum yang berlaku dan bertujuan untuk memberikan efek jera terhadap pelaku tindak pidana narkotika.