TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Utara (Kaltara) akan mengevaluasi pelaksanaan debat terbuka pertama.
Debat terbuka pertama pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara usai digelar pada Rabu malam, (9/10/2024 di Tarakan Art & Convention Centre (TACC), Tarakan.
Debat pertama ini mengusung tema Tata Kelola Pemerintahan yang baik dengan sub tema di antaranya peningkatan layanan publik, penegakkan hukum, pemberantasan korupsi dan penanggulangan narkoba.
Ketiga pasangan calon juga telah menyampaikan visi, misi, program kerja serta gagasannya dalam menjawab berbagai persoalan yang dituangkan dalam pertanyaan baik yang disusun oleh tim panelis maupun dari paslon sendiri.
Ketua KPU Kaltara, Hariyadi Hamid menyampaikan rasa syukurnnya atas terlaksananya debat pertama dengan tertib dan lancar.
Meski demikian, Hariyadi Hamid juga mengakui masih tedapat beberapa catatan yang akan menjadi bahan evaluasi untuk menjadikan debat kedua dan ketiga lebih baik lagi.
“Alhamdulillah, pelaksanaan debat pertama di tanggal 9 Oktober dengan tema tata Kelola pemerintahan yang baik berjalan dengan lancar dan tertib walaupun beberapa catatan, nanti kami juga akan evaluasi untuk menjadi dasar bagi kami untuk membuat rumusan-rumusan kebijakan pada debat kedua dan ketiga,” ujar Hariyadi Hamid dalam konferensi pers usai acara.
Lebih lanjut dibeberkan beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi. Di antaranya terkait durasi waktu bagi pasangan calon untuk menyampaikan pendapatnya.
Hal ini berdasarkan permintaan pasangan calon. Di antaranya pada segmen keenam atau terakhir yaitu closing statement.
Selain itu, pada segmen kedua yaitu pendalaman visi misi pasangan calon, ia menilai perlu ada skema yang berbeda. Akan tetapi ketika nanti dilakukan evaluasi, pihaknya akan melibatkan juga pasangan calon. Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat mengagendakan evaluasi berkaitan debat pertama ini.
Sementara itu, terkait massa masing-masing pasangan calon yang hadir, Hariyadi Hamid menilai masih terlihat konvoi yang dilakukan pendukung pasangan calon. Padahal, pihaknya sudah membatasi jumlah massa yang boleh hadir.
Hal ini juga menjadi catatan pihaknya untuk dievaluasi. Kemungkinan pihaknya akan menerapkan larangan membawa massa pada debat kedua dan ketiga.
Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan KPU Kaltara, debat kedua akan dilaksanakan 21 Oktober di salah satu studio televisi swasta nasional di Jakarta. Sedangkan debat ketiga pada 7 November di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.