TARAKAN – Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, perairan Kaltara memiliki persoalan kompleks terhadap aktivitas perdagangan. Sehingga perairan Kaltara cukup rawan terhadap pelbagai masuknya barang ilegal dan penyeludupan narkoba. Oleh sebab itulah, berbagai instansi vertikal cukup intens dalam melakukan patroli intens guna mencegah masuknya barang ilegal ke Indonesia melalui Kaltara. Namun demikian, beberapa lembaga pengawasan juga memiliki keterbatasan dalam patroli seperti minimnya sarana patroli dan keterbatasan personil.
Saat dikonfirmasi, kasi Penyuluhan dan pelayanan Informasi Bea Cukai Kadri Ansyari menerangkan, sejauh ini pihaknya cukup intens melakukan patroli baik secara mandiri maupun kolaborasi. Dikatakannya, melewati pertengahan tahun 2023 sedikitnya 5 kasus yang pernah diungkap bea cukai mengagalkan masuknya barang ilegal.
“Sejauh ini kami melaksanakan patroli cukup rutin baik dilakukan secara mandiri maupun bersama-sama dengan stakeholder terkait. Sepanjang tahun ini sudah 5 kasus yang diungkap yang didominasi penindakan kosmetik ilegal. Secara kuantitas barang ilegal cukup banyak masuk di Kaltara,”tuturnya.
“Sepertinya tahun ini cukup tinggi yah dari tahun sebelumnya. Pertama dari tangkapan teman-teman Lantamal kan cukup besar 31koli. Itu tanggal 22 Juni, dan sempat ditemukan 43 koli kosmetik yang dicampur ikan layang. Karena kan waktu itu impor ikan layang kan tidak diperbolehkan di semua tempat. Tapi.sepertinya sekarang sudah mulai dibuka dinas perdagangan dan kelautan,”sambungnya.
Ia mengungkapkan, jika sejauh ini Bea Cukai menghadapi kondisi terbatasnya personil. Hal itu disebabkan penerimaan rekrutan pegawai baru setiap tahunnya berkurang. Sehingga dengan jumlah personil yang minim pihaknya harus bisa menjalankan strategi khusus agar tetap dapat menjalankan tugas dengan maksimal.
“Perlu saya sampaikan bahwa bea cukai, dari personel sekarang sangat kurang apalagi penerimaan pegawai bea cukai semakin lama semakin berkurang. Untuk mengakali kurangnya personil kami selalu mengadakan patroli bersama dengan teman-teman stakeholder lainnya. Karena penangganan di perairan Kaltara ini sulit dilakukan sendiri dengan keterbatasan personel,”tuturnya.