TARAKAN — Menjual baju bekas layak pakai atau Thrifting, kini tengah digandrungi anak muda Tarakan. Peminat baju second ini sedang tinggi di Tarakan beberapa tahun belakangan.
Istilah Thrifting di Tarakan hadir melalui gerakan kolektif anak muda, yang mampu melihat peluang tren tersebut. Dari beberapa acara di Tarakan, tidak pernah terlihat sepi oleh para peminatnya.
Bicara Thrifting tentunya, tidak akan lengkap tanpa berbincang dengan para pelakunya yang disebut Thrifter.
“Kalau produknya yang laku banyak itu fesyen kayak t-shirt, denim, hoodie, zipper, dan banyak jenis outfit lainnya. Bisnis ini di mulai dari tahun 2019 hingga sekarang sudah sekitar 2 tahun,” jelas Fariz salah satu pemilik toko FFSecond Jumat, (01/10/2021).
Akan tetapi, kata Fariz, melihat masih asingnya istilah Thrifting ini, tidak dijadikan hambatan olehnya untuk menumbuhkan pasar Thrifting di Tarakan.
“Kalau saya melihatnya, malah dijadikan peluang untuk membuat pasar Thrifting di Tarakan,” tambahnya.
Dari upayanya, ia lalu memasarkan produk Thrifting ini melalui sosial media. Dalam kurun satu bulan, respon peminatnya terus meningkat.
“Saya awal membuat akun Instagram FF Second dan satu bulan awal ternyata responnya bagus, banyak produk yang saya jual laku keras,” terang fariz yang tergabung dalam komunitas Tarakan Thrift Market.
Terkait harga produk Thrifting, berkisar dari Rp 50 ribu hingga ratusan ribu.
“Produk thrifting harganya bisa terbilang murah, kisaran Rp 50 ribu sampai ratusan ribu, tergantung kondisi produknya juga, kalau memang masih dinilai bagus biasanya sampai ratusan ribu,” katanya.
Ia juga berpesan kepada anak muda lainnya yang sedang berjuang memperbesar usaha,
“Jangan takut gagal, jika gagal coba lagi gagal coba lagi karena kita tidak tahu mana yang akan membuahkan hasil, dan tetap semangat dan kurangi jam tidur, carilah kegiatan yang bisa membuat kita bangga akan hasil nya,” tandasnya. (*)