TARAKAN – Sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh kuat, perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) kembali mengalami pertumbuhan positif pada triwulan I 2022.
Ekonomi Kaltara pada triwulan I 2022 tumbuh positif sebesar 4,53% (yoy) meski lebih rendah dari triwulan IV 2021 sebesar 7,08% (yoy). Secara spasial, angka pertumbuhan ekonomi tahunan Kaltara tersebut merupakan yang tertinggi kedua di regional Kalimantan setelah Kalimantan Tengah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltara, Tedy Arief menuturkan, meskipun secara kuartalan ekonomi Kaltara tercatat kontraksi 2,01% (qtq), kondisi tersebut sejalan dengan pola historis pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan di awal tahun pasca akselerasi yang cukup signifikan pada akhir tahun 2021 serta adanya pengaruh dari baseline effect.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh perbaikan Konsumsi Rumah Tangga (RT), Ekspor, dan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 3,57% (yoy), 8,95% (yoy), dan 1,73% (yoy),” terangnya, Sabtu (14/05/2022).
Lanjutnya, perbaikan kinerja konsumsi rumah tangga didukung kebijakan pencabutan berbagai pembatasan mobilitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H sehingga meningkatkan demand masyarakat.
“Pada komponen ekspor, performa positif didorong oleh tingginya permintaan global terhadap beberapa komoditas unggulan Kaltara seperti batubara di tengah terbatasnya pasokan global akibat perang Rusia-Ukraina,” tambahnya.
Untuk itu, kata Tedy, pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut tersebut didukung akselerasi vaksinasi dan peningkatan mobilitas turut mendukung pertumbuhan positif terhadap investasi di Kaltara.
“Progress Pembangunan beberapa proyek besar Kaltara seperti Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), 4 (empat) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu di Malinau dan Nunukan, Kilang Gas Alam Cair di Tana Tidung, dan jalan penghubung di wilayah Krayan menuju Malinau mencerminkan optimisme terhadap investasi dan pembangunan di Kaltara pada periode mendatang,” tuturnya.
Untuk itu, ke depan, Bank Indonesia akan melanjutkan dan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah daerah dan otoritas terkait lainnya agar pemulihan ekonomi yang telah terjadi pada triwulan I 2022 terus berlanjut dan berkesinambungan dengan didukung oleh inflasi terkendali.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan terus melakukan pengembangan UMKM yang diarahkan dengan memanfaatkan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi baru di Kaltara, dan optimisme keberhasilan vaksinasi Covid-19 termasuk pelaksanaan vaksin booster yang terus diarahkan untuk mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi. (*)