TARAKAN – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Rimbawan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kegiatan menanam 200 bibit pohon di Kawasan hutan Batu Mapan yang berada di Kelurahan Pantai Amal pada Kamis (7/3/2024) pagi.
Saat diwawancara awak media, Kepala BP2SDM KLHK, Ade Palguna Ruteka menerangkan, kegiatan ini merupakan penanaman pohon serentak yang dilaksanakan di 38 provinsi di Indonesia. Lanjutnya, terdapat berbagai macam jenis pohon ditanam di lokasi ini, seperti meranti, mangga, kayu putih, dan lain sebagainya.
“Kegiatan ini memang berlangsung sudah kali kedua, dan nanti bulan depan akan dilakukan lagi. Ini instruksi dari bapak presiden, di dalam pengelolaan pengendalian perubahan iklim, dan juga sudah dicanangkan sebelumnya. Dan saya mau juga kegiatan ini tidak dilakukan oleh kami KLHK, tetapi melibatkan seluruh masyarakat sekitar, pemerintah daerah, serta organisasi pecinta lingkungan,”jelasnya.
Ia menjelaskan jika kegiatan ini hanya dilakukan oleh KLHK, maka ke depan isu lingkungan akan tidak penting. Oleh karena itu, perlu kolaborasi sebagai kunci dalam mengajak seluruh komponen bangsa di dalam menanam pohon. Sedangkan untuk luasan lahan, mencapai 2 hektar dan bibit yang ditanam sebanyak 200 pohon berbagai jenis, baik buah-buahan maupun tanaman batang keras. Sedangkan untuk perawatan nantinya akan diserahkan ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam Berau.
“Kegiatan ini serentak dilaksanakan seluruh Indonesia, kami dapat di Kaltara. Ke depan kami juga melakukan kegiatan yang sama, berupa penanaman pohon di Tarakan. Kebetulan kali ini kita laksanakan di kawasan yang pernah terbakar, makanya kami tanami kembali daerah-daerah yang terbakar ini.Perawatan bibit pohon yang kita tanah mini nanti akan dilakukan oleh BPDAS yang akan bertanggungjawab terhadap pohon tersebut. Karena kegiatan ini membutuhkan usaha keras, sehingga saya sedih kalau ini tidak tumbuh ya,”urainya..
Adapun terkait maraknya Karhutlah yang disebabkan pembukaan lahan, dikatakannya hal tersebut harus ada penyadaran dan pemahaman kepada para petani, supaya tidak melakukan pembakaran jika ingin mengelola lahan.
“Memang harusnya menyadarkan masyarakat yang memang sengaja membakar, kita juga punya kegiatan lain supaya mereka tidak membakar, yaitu patroli, memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar hutan, mengajak untuk menanam pohon buah-buahan. Dan kita harapkan masyarakat mengurangi membakar lahan, ini harus di sosialisasikan supaya masyarakat benar-benar sadar dan tahu apa yang mereka lakukan itu tidak baik,”ucapnya..
Sementara itu, Kasubag TU BPDAS Mahakam Berau, Suhanafi menambahkan, bahwa rimba Tarakan nantinya akan kembali hijau, karena dilihat dari posisi sekarang hutannya terbakar.
“Bahkan tahun lalu juga, makanya kita lakukan penanaman dan akan dilakukan secara simultan, April nanti kita juga akan melakukan penanaman lagi,”singkatnya.