TARAKAN – Polres Tarakan, Kapolsek Tarakan Barat, IPTU Sri Djayanti Madogo mengakui menerima informasi kebakaran sekitar pukul 12.30 WITA. Kemudian pihaknya memerintahkan personelnya di Polsek Barat meluncur ke TKP. Senin (3/6/2024).
“Setelah di TKP, ternyata sudah ada Pemadam Kebakaran melakukan pemadaman. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan karena untuk kegiatan olah TKP rencana dilakukan sore hari,” beber IPTU Sri Djayanti.
Ia melanjutkan, mengamankan lokasi sudah dilakukan pemasangan police line dan tidak bisa sembarangan masuk. Ia melanjutkan lagi, memang kondisi rumah satu bangunan terdiri dua petak. Yang terbakar satu petak.
“Informasi kami dapatkan, di sebelah rumah korban ada juga yang tinggal di situ,” bebernya.
Ia juga disinggung terkait adanya informasi bahwa ternyata kebakaran tersebut bukan pertama kalinya. Sebelumnya sudah pernah juga kejadian serupa tapi tidak begitu besar.
“Untuk informasi ini kami masih himpun informasi. Kami baru dengar juga informasinya. Nanti kami telusuri. Dan diselidiki. Untuk keluarga korban juga sudah dihubungi,” akunya.
Ia menambahkan lagi bahwa terkait laporan tetangga yang mengeluhkan waswas kejadian berulang, pihaknya masih harus menelusuri.
“Kita tunggu laporannya di kepolisian. Korban sementara dirujuk ke RSUKT. Keluarga korban sudah datang dan tinggal dekat sini,” pungkasnya.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WITA siang tadi, Senin (3/6/2024) dilaporkan menyebabkan pemiliknya mengalami luka bakar di bagian lengan dan bahu kanan. Luka bakar disebutkan di kisaran 9 sampai 10 persen.
Pemilik rumah (Ibu Radda) berstatus menumpang atau menyewa di rumah petak tersebut tak mau meninggalkan rumahnya. Warga yang berjibaku memadamkan api sebelum tim pemadam datang berkali-kali menyuruh Ibu Radda jangan masuk lagi ke dalam rumah karena api masih muncul dan masih banyak perkakas terbakar termasuk kasur yang menyebabkan api cepat membesar di dalam rumah.
Namun karena tak mengindahkan warga yang mengingatkan, Ibu Radda yang terlihat nekat kembali masuk ke dalam rumahnya, terkena api dan mengalami luka bakar. Sehingga pihak warga sebagian beralih mengevakuasi korban dibantu personel PMI Kota Tarakan dan pihak petugas puskesmas untuk selanjutnya dirujuk ke RSUKT.
Dikatakan Kepala Markas PMI Kota Tarakan, Eva Marwah melalui Staf PMI Bidang Penanggulangan Bencana, Syarifah Salma, kondisi Ibu Radda saat dievakuasi memang sempat mengalami syok. Dan langsung dibawa ke ambulance.
“Saat personel melakukan penanganan, ibunya masih sadar,” ujarnya.
Penanganan atau langkah yang dilakukan pihak personel PMI, di antaranya membersihkan di area luka bakar, diberikan salep dan ditutup lukanya sebagai pertolongan pertama. Korban sempat ditawarkan pihak petugas puskesmas untuk dirujuk namun korban menolak dan maunya tinggal di rumah saja.
“Jika dilihat lukanya masih bisa ditangani. Kulitnya melepuh, terkelupas seperti terkena air panas. Spesifikasinya mungkin sampai 10 persen,” beber Syarifah seraya menyebutkan setelah diperiksa, korban dirujuk ke RSUKT untuk dilakukan perawatan