TARAKAN -Meski Pemerintah secara resmi belum menetapkan hari Idul Fitri secara pasti sebelum dilakukannya Rukyatul Hilal, namun Lembaga Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri dengan metode perhitungan bulan tersendiri. Sehingga dengan perhitungan tersebut ditetapkan Idul Fitri jatuh pada 21 April 2023 mendatang.
Saat dikonfirmasi, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kaltara, H. Syamsi Sarman menerangkan, metode perhitungan tersendiri sudah sejak lama digunakan Muhammadiyah sehingga sejak dulu Idul Fitri penetapan hari Idul Fitri beberapa kali berbeda dengan pemerintah.
“Kalau untuk dari Muhammadiyah, kami tidak menggunakan Rukyatul hilal, kami menggunakan metodelogi hisab haqiqi. Hisab Haqiqi artinya umur bulan diperhitungkan secara ilmiah, dihitung mulai dari bulan Saban, sampai Ramadhan. Sehingga dapatlah kita ketentuan awal bulan. Yaitu 1 Ramadhan dan 1 Syawal,”ujarnyam
“Untuk 1 syawal sendiri, Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 2 Mei dengan ketinggian hilal di atas 3 derajat. Jadi sangat besar sudah bulannya, bahkan kami optimis untuk teman-teman di NU dan pemerintah saya yakin bisa hilal pada tanggal 1 besok malam,”sambungnya.
Dijelaskannya, walau demikian Muhammadiyah tetap turut serta hadir dalam rukyatul hilal yang akan dilaksanakan di Taman Berlabuh. Terkait perbedaan metode perhitungan bulan, menurutnya perbedaan penetapan merupakan hal yang lumrah dan sudah terjadi sejak dulu. Sehingga menurutnya hal tersebut meruoakan susuatu yang tidak perlu dipersoalkan.
“Untuk pemerintah sendiri, sudah menetapkan sidang 1 isbat dilakukan besok sore jam 5 sampai jam 6 untuk melakukan Rukyatul Hilal. Di sini dipusatkan di taman Berlabuh yang mengundang semua ormas-ormas Islam di Tarakan,”tuturnya.
“Saya kira umat Islam ini sudah dewasa di dalam menghadapi setiap perbedaan. Kita tidak hanya berbeda kebetulan untuk Ramadhan dan Syawal. Setiap hari kita sudah berbeda, misalnya sholat subuh ada qunut dan ada yang tidak. Tarawih pun ada yang 11 rakaat dan 23 rakaat. Itu sebenarnya sudah menjadi hal yang lumrah dan tidak perlu didebatkan”katanya.