TANJUNG SELOR – Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) penerimaan calon pegawai negeri sipil ( CPNS) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ( Pemprov Kaltara) tahun 2024 telah dimulai sejak 16 Oktober 2024.
Dalam pengumuman yang disampaikan sebelumnya, tercatat ada 22 titik lokasi untuk tempat pelaksanaan ujian SKD pelamar CPNS Pemprov Kaltara, dengan menggunakan metode computer assisted test (CAT) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Untuk pelamar formasi Pemprov Kaltara, dengan jumlah 953 orang itu lokasi ujian SDK-nya tersebar di 22 titik,” ujar Andi Amriampa, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Kamis (17/10/2024).
Selain di Tarakan, serta di beberapa kota lain di Tanah Air, dari 22 titik lokasi SKD bagi calon CPNS Kaltara, ada satu lokasi di Malaysia, yakni di Konsulat RI Tawau.
“Yang di Malaysia ini ada satu orang mendaftar. Dia itu sesuai dengan lokasinya, mungkin yang bersangkutan saat ini bertugas di Konsulat RI Tawau,” ungkapnya.
Andi Amriampa menyebutkan, laboratorium CAT BKN paling banyak pesertanya yang mengikuti ujian SKD di UPT BKN Tarakan, yakni sebanyak 845 peserta. Kemudian di lokasi BKN Samarinda sebanyak 27 orang dan lokasi BKN Makassar 23 orang.
“Untuk waktu penyelesaiannya, khusus yang formasi Pemprov Kaltara itu terakhirnya pada 11 November 2024. Pastinya semua akan selesai di durasi waktu yang telah ditetapkan secara nasional,” tuturnya.
Setelah ujian SKD selesai, data nilai yang diperoleh masing-masing pelamar CPNS itu akan langsung masuk ke BKN. Sehingga, kata Andi Amriampa, di daerah tidak ada menyimpan data, karena seleksi CPNS ini menggunakan sistem online. Untuk diketahui, 953 pelamar CPNS Pemprov Kaltara itu hanya memperebutkan 58 formasi. Pasalnya, dari 65 formasi yang dibuka, ada 7 formasi di antaranya yang kosong atau tidak terisi.
Tujuh formasi yang kosong itu adalah posisi dokter spesialis, yang meliputi spesialis bedah toraks kardiovaskular, spesialis farmakologi klinik, spesialis kedokteran forensik dan medikolegal, spesialis kedokteran nuklir dan teranostik molekuler, spesialis onkologi radiasi, spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru), serta spesialis urologi.
Secara teknis, lanjut Andi Amriampa, pihaknya tidak mengetahui persis penyebab tidak terisinya formasi ini.
“Yang jelas Pemprov Kaltara sudah membuka ruang untuk pendaftaran CPNS khusus formasi dokter spesialis tersebut,” ungkapnya.