TARAKAN – Hingga saat ini pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi di berbagau daerah. Hal itu guna mengejar target hingga 70 persen masyarakat hingga akhir tahun. Selain itu, pelaksanaan tatap muka (PTM) di sejumlah daerah telah dilakukan.
Saat dikonfirmasi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara sekaligus Dirut Rsud Kaltara dr Franksi Sientoro S.pA, menerangkan, percepatan vaksinasi pada anak dinilai sebagai persiapan pemerintah dalam melaksanakan PTM.
“untuk siswa yang belum divaksin tentu tidak aman melaksanakan PTM. Oleh karena itu kan kita gencar melakukan vaksin untuk mengejar vaksinasi kepada seluruh anak,”ujarnya, (24/10/2021).
“Kami dari IDI tentu tidak menyarankan siswa melaksanakan PTM sebelum divaksin,”sambungnya.
Dibeberkannya, guna mendukung upaya tersebut RSUD Kaltara dalam waktu dekat kembali melakukan vaksinasi kepada anak dengan target 1000 dosis perhari yang akan dilaksanakan selama 2 hari. Diharapkan pelaksanaan tersebut memberi dampak besar kepada sejumlah anak di Kota Tarakan.
“Oleh karena itu kami melakukan vaksinasi kepada anak untuk membantu mempercepat pelaksanaan vaksin pada anak ini. Kami (RSUD Kaltara) menargetkan 1000 anak untuk divaksin perhari,”tukasnya.
Sebagai ketua IDI Kaltara, ia menegaskan jika pihaknya tidak menyarankan kepada anak untuk mengikuti PTM sebelum menjalani vaksinasi. Diterangkannya, hal itu sangat beresiko untuk tertular covid-19.
“Tentu kita berharap agar seluruh anak bisa divaksin semua sebelum PTM, karena IDI tidak menyarankan anak melaksanakan PTM sebelum divaksin. Tinggal bagaimana kebijakan pemerintah daerah lagi,”terangnya.
“Karena posisinya dilematis juga, kalau anak-anak ini kelamaan tidak sekolah. Kasihan mereka sulit menyerap materi dengan maksimal,”lanjutnya.
Adapun berbagu jenis vaksin yang didistribusikan, menurutnya segala jenis vaksin cukup aman bagi masyarakat. Sehingga ia mengimbau jika masyarakat tidak perlu takut dengan merk vaksin tertentu.
“Untuk saat ini kami memandang seluruh jenis vaksin ini cukup aman bagi semua anak. Adapun efek samping yang biasa dialami masyarakat, itu hal yang lumrah karena vaksin baru menyesuaikan di tubuhnya,”
“Sampai sekarang belum ada efek samping kan yang terdengar kepada anak. Kita berharap tidak akan terjadi dan semua bisa berjalan lancar. Karena vaksinasi sendiri cukup aman bagi segala kondisi tubuh anak,”pungkasnya.