TARAKAN – Hingga akhir Meret tahun ini Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan setidaknya sudah menanggani 13 kasus pada penangganan non kebakaran seperti melakukan evakuasi hewan liar yang meresahkan masyarakat dan menyelamatkan hewan dari kematian.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi PMK Kota Tarakan, Irwan menjelaskan sebagian besar evakuasi dilakukan pada hewan melata sebanyak 7 kasus seperti ular dan biawak yang memasuki rumah masyarakat. Adapun kasus minim terjadi ialah melakukan penyelamatan pada seekor kucing saat nyaris tenggelam.
“”Jadi selama ini kami memang bukan menanggani kebakaran saja tapi operasi rescue non kebakaran juga kita lakukan. Semua itu untuk melayani masyarakat.
Di bulan Maret ini kami sudah beberapa kali mengevakuasi hewan diantaranya lebah 2 kali, tawon vespa 1 kali, ular tidak berbisa 3 kali, ular berbisa 4 kali, kucing 1 kali, biawak 1 kali terakhir 1 ekor kera. Total bulan Maret kami melakukan 13 evakuasi sampai tanggal 28,”ujarnya, Senin (28/03/2022).
Adapun kejadian terbaru ialah melakukan evakuasi pada seekor kera yang merusak kabel jaringan telpon dan internet masyarakat yang berada di Jalan Hasanuddin. Dijelaskannya, meski upaya tersebut terbilang sulit namun dengan menjalankan berbagai strategi akhirnya Kera tersebut berhasil ditangkap dan dipindahkan ke habitat asalnya.
“Seekor kera ini sangat meresahkan warga di sekitar Jalan Hasanuddin di Kelurahan Karang Anyar Pantai itu, beberapa kabel jaringan internet terputus dan sering mengacak barang jualan di kios masyarakat,”tuturnya.
Dijelaskannya, selain hewan melata pihaknya juga kerap mendapat laporan adanya tawon vespa yang membangun sarang di rumah warga. Sehingga menurutnya dalam mengevakuasi sarang tawon ndas diperlukan strategi khusus untuk mengamankan hewan mematikan tersebut.
“Selain itu ada tawon biasanya. Tawon ini kalau kita sangat hati-hati dan safety. Karena jumlahnya yang banyak dan tergolong hewan agresif, jadi kita tidak boleh ceroboh saat mengevakuasi. Dan kita tidak mengizinkan ada warga yang menonton saat evakuasi tawon ini karena bisa membahayakan warga tersebut,”tukasnya.
Adapun hewan melata, menurutnya banyaknya kejadian hewan melata yang masuk ke rumah warga tidak terlepas dari kondisi kebersihan lingkungan rumah. Menurutnya biasanya lingkungan yang tidak bersih akan mengundang hewan kecil untuk datang seperti tikus, katak, kadal dan lain-lain. Dengan keberadaan hewan tersebut maka hal itu mengundang pemangsa ular atau pun biawak untuk datang mencari mangsanya.
“Sebenarnya kalau hewan melata yang masuk ke rumah itu dari kondisi kebersihan rumah. Karena hewan yang melata masuk ke rumah ini biasanya mengincar tikus, katak, kadal atau hewan yang lebih kecil. Sehingga untuk mengikuti buruannya ia terpaksa masuk ke rumah warga,”tukasnya.
Bukannya tidak pernah mengalami nasib naas, diterangkan Irwan petugasnya pernah mengalami disengat tawon Vespa atau ndas saat mencoba melakukan evakuasi lantaran baju pengamanan terdapat kerobekan. Sehingga hal itu dimanfaatkan twawon vespa masuk ke dalam baju. Beruntung petugas tersebut dengan cepat ditanggani.
“Pernah salah satu petugas kami tersengat tawon vespa. Tapi dengan cepat langsung ditanggani sehingga tidak menimbulkan dampak besar. Karena seperti kita ketahui tawon vespa ini kan memiliki bisa,”tutupnya.