TARAKAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tapera melakukan unjuk rasa pada Senin (10/6/2024) di depan kantor DPRD Tarakan. Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Aksi Tapera Ndaru Teguh P menerangkan jika 3 tuntutan tersebut memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat sehingga kata dia 3 persoalan ini harus segera dihentikan.
“Jadi hari ini aksi kami dilandaskan 3 tuntutan, yang pertama kami menolak komersialisasi pendidikan yang kedua kami menolak untuk finalisasi aktivis, ketiga cabut kebijakan Tapera. Ini menunjukkan bahwa kami mahasiswa di Kota Tarakan kami tetap up to date dengan isu-isu nasional. Harapan dengan aksi demontrasi yang kami lakukan saat ini kami mengharapkan dewan perwakilan rakyat Tarakan. Untuk menyampaikan rekomendasi baik ke provinsi maupun ke pusat untuk melaksanakan 3 aksi tuntutan,”katanya.
“Alasan kami menolak Tapera tentunya, Tapera ini sebenarnya sudah ada dari peraturan 2016, Tapera ini bukan hanya tidak pro rakyat melainkan justru menyengsarakan rakyat. Dimulai dari potongan gaji 3 persen kepada setiap pegawai yang ada. Dari 3 tuntutan poin kami DPRD menyetujui 3 poin kami,”sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P.Siregar, S.H.,S.I.K melalui Kabag Ops Polres Tarakan, AKP M. Arsha, S.I.K. menegaskan, dalam pengamanan unjuk rasa ini agar tidak ada yang melakukan aksi-aksi yang mengakibatkan permasalahan, semuanya harus sesuai SOP.
“saya minta kepada personel pengamanan agar di laksanakan betul mulai sampai dengan berakhirnya aksi, dan saya harapkan aksi diamankan betul jangan sampai mengganggu kegiatan masyarakat lainnya.” ungkapnya
Pengamanan dan pengaturan lalu lintas selama aksi berlangsung dilakukan oleh jajaran Polres Tarakan di bawah kendali Kabag Ops Polres Tarakan, AKP M. Arsha, S.I.K. dimana semua tahapan telah mempedomani SOP pengamanan unjuk rasa yang dilaksanakan secara humanis.