TARAKAN – Meski rencana menghadirkan program Kedokteran hingga saat ini belum menunjukan petkembangan berarti, namun hingga saat ini Universitas Borneo Tarakan (UBT) terus berupaya menempuh berbagai jalur agar Fakultas Kedokteran dapat dihadirkan.
Saat dikonfirmasi, Rektor UBT Adri Patton menerangkan, sejauh ini proses upaya penghadiran Fakultas Kedokteran (FK) masih dalam proses proposal pengajuan. Meski harus melalui proses panjang, namun ia meyakini upaya tersebut dapat membuahkan hasil.
“sebenarnya pembangunan Fakultas Kedokteran itu mimpi besar saya yang belum tercapai, saat ini kami sedang memproses proposal, dan kami sudah diterima oleh IDI. Bersama-sama dengan pak Walikota, karena beliau juga seorang dokter, beliau juga yang memotivasi kami membuka fakultas kedokteran,”ujarnya, (20/8).
Ia mencontohkan hal itu sama seperyi pihaknya memperjuangkan kehadiran gedung Fakultas Kesehatan (Faskes) yang memerlukan proses panjang. Kendati begitu alhasil gedung Faskes berhasil dihadirkan.
“Seperti gedung kami di sana (Fakultas Kesehatan) telah terbangun dan sudah diresmikan, tarapnya juga kami sudah tingkatkan dari D3 kebidanan menjadi profesi bidang, D3 Keperawatan menjadi profesi Ners. Dan kita harapkan MoU pembukaan program kedokteran ini bisa terlaksana. Dan pak Gubernur, sudah berkomitmen untuk menghadap Mas Mentri Nadiem Makarim, untuk mempercepat itu,”tukasnya.
Menurutnya, sejauh ini Kaltara masih sangat kekurang sumber daya manusia (SDM) kedokteran. Mengingat sajauh ini dokter yang mengabdi di Kaltara berasal dari lulusan di luar Kaltara. Sehingga kondisi tersebut, membuat Kaltara seharusnya sudah dapat melahirkan SDM lulusan lokal.
“Karena program kedokteran itu, program yang dibutuhkan bukan gaya-gayaan tapi saat ini Kaltara memang kekurangan SDM dokter. Sehingga diharapkan kalau program kedokteran bisa dihadirkan maka dapat menciptakan lulusan-lulusan dokter di Tarakan dan mempermudah penyebarannya di desa pedalaman,”tuturnya.
Selain upaya penghadiran FK melalui kunjungan Gubernur Kaltara, pihaknya juga terus mengupayakan agar pembangunan gedung DOM UBT dapat segera terealisasi. Menurutnya gedung DOM adalah kebutuhan mendasar kampus dalam menjalankan berbagai kegiatan perkuliahan.
“Termasuk juga Insyaallah kami bersama pak gubernur akan Mentri Pekerjaan Umum, karena ketika kunjungan Presiden Jokowi ke sini, pak Presiden sudah menjanjikan untuk pembangunan DOM untuk UBT,”
“Sehingga gedung itu digunakan untuk fasilitas, mulai dari olahraga, penyambutan mahasiswa, termasuk wisuda dan sebagainya. Sekarang ini kan kita belum punya gedung untuk wisuda dan sebagainya. Diharapkan, itu bisa diperhatikan karena ini merupakan komitmen pak Presiden kepada Kaltara,”pungkasnya.