TANJUNG SELOR – setelah melalui perjalanan empat hari dari Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, komunitas motor trail Krayan Highland Adventure tiba di ibukota Provinsi Kalimantan Utara dan disambut baik oleh Gubernur Zainal Arifin Paliwang, dan Wakil Gubernur Yansen TP.
Momentum bertemu Gubernur Zainal tak disia-siakan oleh Tim Krayan Highland Adventure yang diketuai Hardianto, dengan menceritakan kondisi jalan rusak yang baru mereka lalui dari Krayan.
Aspirasi putra daerah Krayan terkait buruknya kondisi jalan itu langsung ditanggapi serius oleh Gubernur Zainal. Bahkan gubernur meminta hasil dokumentasi perjalanan mereka dapat disampaikan kepada pemerintah pusat.
“Ini harus ditangani segera. Saya akan sampaikan ke Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), karena kebetulan saya akan bertemu Pak Menteri dalam waktu dekat,” ungkap Zainal A Paliwang.
Sebagai bukti apresiasi dan dukungan kepada Tim Krayan Highland Adventure yang diketuai oleh Hardianto itu, gubernur membubuhkan tanda tangan di spanduk yang mereka bawa dan juga berfoto bersama dengan motor yang mereka tunggangi dari Krayan ke Malinau.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si, Ketua DPRD Provinsi Kaltara Norhayati Andris dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Provinsi Kaltara, Datu Iqro Ramadhan juga menerima kunjungan Krayan Highland Adventure usai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara bertempat di Gedung Gabungan Dinas.
“Yang jelas kita perjuangkan karena link APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) ya, ya kita harapkan harus ada segera penanganannya,” tegas Wagub Yansen TP terkait kondisi jalan di Krayan.
Selama ini, kata Wakil Gubenur Kaltara, hal klasik yang menjadi hambatan adalah anggaran kurang dan sebagainya.
Namun kalau hanya berpikir seperti itu, tegasnya, maka warga perbatasan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak bisa merasakan pembangunan seperti daerah lainnya di Indonesia.
“Ini kan persoalan bangsa dan negara. Jadi harus dipikirkan juga harkat martabat kita. Melalui apa? Melalui bagaimana upaya penanganan persoalan perbatasan dengan serius,” katanya.
Karena itu menurutnya wajar anak-anak Krayan menyuarakan kondisi daerah mereka dengan cara yang halus melakukan perjalanan penuh tantangan dan bahaya melewati jalan yang bisa dikatakan memang tak layak dilewati.
“Jadi dengan pikiran seperti itu kita harus segera menanganinya. Jadi anak-anak (Krayan Highland Adventure) itu kan gregetan ya. Saya menangkapnya seperti itu bagaimana mereka nekat melakukan perjalanan kurang lebih empat hari dari Krayan ke Malinau,” jelas Yansen.
Sebab, mereka tidak pernah melewati dari Malinau ke Krayan, tapi mereka hanya modal nekat turun dan naik gunung menuju Malinau.
“Saya mengenali daerah (Krayan-Malinau) itu. Jadi memang berat. Jadi kita harapkan mudah-mudahan secepatnya. Pak Gubernur juga diundang dan dijadwalkan bertemu Menteri PUPR. Nanti pasti beliau sampaikan,” tukasnya.
Sementara itu, Hadianto, Ketua Tim Krayan Highland Adventure mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wagub Kaltara yang telah menerima dengan baik kunjungan silaturahmi mereka dalam menyampaikan aspirasi masyarakat Krayan.
“Kami sangat disambut baik tadi. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini menjadi hal yang bermanfaat dan baik ke depan bagi masyarakat Kaltara, khususnya kami warga Krayan yang ada di perbatasan sana,” ungkap Hadianto usai bertemu gubernur dan wagub Kaltara.
Untuk diketahui, komunitas motor trail Krayan Highland Adventure ini melakukan perjalanan dari Krayan ke Malinau pada tanggal (05/03) lalu Dan menempuh perjalanan sepanjang 205 Km dengan waktu kurang lebih empat hari.
Mereka pun harus berjibaku melewati gunung yang terjal dengan penuh bebatuan dan juga melewati anak-anak sungai. Bahkan mereka harus beberapa kali terpelanting dan harus menarik motor mereka yang tak sanggup menanjak.
“Akses ke Malinau dibanding ke Malaysia itu mugkin selisihnya sekitar 10 kilometer saja. Kalau untuk Malinau ke Krayan, 205 kilometer, terus kalau ke Malaysia itu sekitar 190 kilometer. Ternyata kami tembus ke Malinau itu sekitar empat hari. Nah, kalau ke Malaysia, enam jam sudah tembus,” ungkap pria yang akrab disapa Kurus ini saat diwawancara wartawan. (mil/sur).