KNTI Usul Program Sosialisasi Nelayan
TARAKAN – Ketua KNTI Kaltara Rustan, mengusulkan adanya program bimbingan kepada nelayan tradisional secara berkelanjutan dalam. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir kecelakaan laut pada menimpah nelayan khususnya nelayan tradisional,
Rustan menuturkan, atas maraknya kecelakaan laut yang terjadi, KNTI terus berupaya untuk menekan kecelakaan pada nelayan khususnya nelayan tradisional. Sehingga selama ini pihaknya telah melakukan kerjasama bersama beberapa instansi terkait. Namun menurutnya hal tersebut tidaklah cukup jika tidak dilaksanakan secara rutin.
“Jadi sudah banyak langkah atau antisipasi-antisipasi yang kita sampaikan. Termasuk kita pernah kerjasama dengan BMKG, nelayan, yang selalu memberikan informasi prediksi cuaca. Kemudian kami juga pernah mendapatkan bantuan pelampung untuk mengantisipasi kecelakaan. Tapi itu bukan program rutin, jadi hal-hal semacam ini yang kita harapkan berjalan rutin,”ungkapnya, (30/5).
Menurutnya, selama ini pihaknya pernah mengusulkan program tersebut dilakukan secara rutin. Hanya saja, hal tersebut belum direalisasikan hingga saat ini.
” Kalau permohonan secara tertulis belum, kita hanya selalu menyampaikan secara lisan, bisa tidak ada program rutin seperti itu buat nelayan,”tuturnya.
Menurutnya, sebagian besar nelayan hanya turun ke laut bermodalkan keberanian dan pemahaman autodidak secara turun temurun. Sehingga menurutnya sebagian besar nelayan belum mengetahui pemahaman cukup dalam menghadapi berbagai situasi di lautan.
“Saya kira ini sangat perlu, karena kondisi di laut sering ekstrim. Karena pekerjaan nelayan ini langsung bersentuhan dengan alam sehingga kami sangat memerlukan bimbingan dan edukasi kepada pemerintah,”tukasnya.
Ia mencontohkan, seperti hilangnya nelayan warga Kelurahan Lingkas Ujung dalam Laka terbaru, menurutnya itu terjadi karena minimnya edukasi dalam menghadapi situasi di lautan.
“Jadi kalau soal armada, saya kira itu tidak terlalu urgensinya. Karena kecelakaan terbaru ini kalau dilihat armadanya secara kasak mata, walaupun berhadapan dengan badai masih kuat. Cuma mungkin dia terpeleset atau kurang hati-hati sehingga menyebabkan dia seperti itu,”ungkapnya.
“Menurut saya kehadiran pemerintah sangat diperlukan. Misalnya, kasus yang terjadi baru-baru ini, yang tersasar itu. Sebenarnya minimal atau sosialisasi atau edukasi dari pemerintah kepada nelayan. Bagaimana cara mengatasi saat tersesat di laut, atau anjuran saat terjebak badai di tengah laut. Karena nelayan pasti akan mengalami situasi itu,”sambungnya.