TARAKAN – Seorang orang warga Tarakan terpaksa harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan membayar denda Rp 500 ribu setelah menelantarkan sapi peliharaannya di tempat umum. Vonis denda Rp 500 ribu dijatuhkan kepada orang tersebut setelah menjalani sidang tindak pidana ringan (Tipiring) pada Jumat (14/1/2022).
Saat diwawancara, Kepala Satpol PP dan PMK Kota Tarakan, Hanip Matiksan mengatakan, terdakwa berinisial MA merupakan warga Mamburungan, Kota Tarakan.
“kemarin digelar karena terbukti melakukan pelanggaran Perda Nomor 13 Tahun 2002. Terdakwa dinyatakan bersalah dan didenda Rp 500 ribu,” ungkap Hanip Matiksan.
Dikatakannya, sidang tipiring hasil tangkapan Satpol PP Kota Tarakan ini merupakan kejadian kali pertama. Lanjutnya, terdakwa melanggar Perda Nomor 13 Tahun 2002 pada pasal 9 angka 16 bahwa berbunyi, setiap jalan, jalur hijau dan tempat umum, setiap orang pribadi atau badan dilarang untuk melepaskan hewan peliharaan maupun ternak.
“Dalam perda dijelaskan larangan melepaskan hewan peliharaan maupun ternaknya yang dapat membahayakan jiwa orang lain dan atau menganggu ketertiban atau keindahan kota,”jelas Hanip.
Ia menerangkan, dalam hal penindakan pelanggaran tipiring, Satpol PP Kota Tarakan bekerja sama dengan Dinas Peternakan. Adapun Kronologi kejadian itu kata Hanip, berawal dari laporan petugas rumah adat yang melaporkan adanya hewan ternak yang berkeliaran tanpa tali pengikat dan membahayakan membuang kotoran di jalan, pada Sabtu (8/1/2022) lalu sekitar pukul 16.00 WITA.
“Personel menertibkan sapi yang berkeliaran tanpa tali pengaman di daerah rumah adat di area jalan depan Telaga Keramat Kelurahan Kampung Enam. Akhirnya sapi tersebut dibawa ke Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) yang berlokasi di Jalan Aki Balak tepatnya masuk ke jalan Hake Babu Kelurahan Karang Harapan,”ucapnya.
“Jadi setelah sapinya diamankan di KUNAK, yang bersangkutan menghadap ke bagian PPNS. Yang bersangkutan dinyatakan bersalah karena melepas hewan ternak di tempat umum,” lanjutnya.