TARAKAN – Demonstran yang dilakukan pada Kamis (24/02/2022) kemarin, rupanya masih berpotensi terjadinya aksi lanjutan. Hal itu setelah ratusan mahasiswa tak mampu menerobos brigade polisi yang dijaga aparat berpakaian lengkap.
Pulang dengan tangan kosong, Koordinator Aksi Muhammad Khairul menerangkan, pihaknya hanya meminta 3 poin tuntutan kepada DPRD Tarakan. Tuntutan pertama, aliansi meminta kehadiran 30 anggota DPRD Tarakan di hadapan mahasiswa dalam rangka evaluasi kinerja 2,5 tahun menjabat. Namun pada saat sampai di lokasi untuk mengadakan aksi, mahasiswa yang melakukan unjuk rasa merasa dihalangi kepolisian.
“Kami kecewa tidak dapat bertemu dengan pihak perwakilan rakyat kami. Bahkan kami dihadang dengan represif dari pihak kepolisian,” ujarnya, (25/02).
Atas kejadian itu, ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kecil bersepakat menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPRD Kota Tarakan. Meski pihak DPRD Tarakan sudah menawarkan untuk perwakilan massa sebanyak 20 orang, mewakili untuk bertemu di dalam gedung, demonstran itu tetap tak berkenan dengan alasan.
“Akan ada aksi selanjutnya dan kami akan membawa massa lebih besar dari yang dibawa hari ini. Untuk waktu, nanti kami bahas,”tuturnya.
Diketahui, Gabungan organisasi mahasiswa itu juga menyepakati tidak terdapat isu maupun tuntutan untuk melengserkan pribadi anggota DPRD. Pihaknya berfokus terhadap evaluasi kinerja selama 2,5 tahun bagi semua anggota DPRD Tarakan.