TARAKAN – Meski pelaksanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 telah usai, namun PPDB tahun 2023 di Kota Tarakan mengundang perhatian khusus Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Sehingga beberapa waktu lalu perwakilan pimpinan Ombudsman RI menyambangi Kota Tarakan dalam melaksanakan beberapa agenda termasuk meninjau hasil PPDB.
Saat dikonfirmasi, Pimpinan Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais mengungkapkan, melihat laporan hasil PPDB pihaknya mengapresiasi PPDB di Kota Tarakan berjalan lancar dan hampir tidak menemui kendala. Dikatakannya, meski begitu terdapat catatan untuk persoalan sekolah di Tarakan yakni belum meratanya penyebaran SMP Negeri sesuai kebutuhan di kecamatan.
“Sepanjang ini kami melihat untuk PPDB tingkat SD dan SMP sebetulnya untuk daya tampung tidak ada masalah. Yang masih ada kendala ada masalah pembagian distribusi area yang tidak masih tidak merata. Ada anak yang mendapat sekolah yang jauh. Dan ketika yang tidak diterima mau dilempar ke sekolah lain, sekolah negeri terlalu jauh dan akhirnya orangtuanya memilih sekolah swasta,”ujarnya.
Meski letak sekolah Negeri belum merata untuk kebutuhan setiap Kelurahan tapi sejauh ini belum ada keluhan terkait PPDB di Tarakan. Kedua, kami juga mendengar bahwa animo pada sekolah swasta agama saat ini sedang meningkat khususnya pesantren. Sehingga ada laporan mengejutkan PPDB tahun ini bahwa ada SMP negeri mengalami kekurangan pendaftar.ihaknya menerima laporan mengejutkan pada pelaksanaan PPDB tahun ini yakni banyaknya sekolah SMP yang mengalami kekurangan pendaftar. Padahal, kata dia di saat daerah lain sekolah negeri kebanjiran pendaftar, SMP di Tarakan justru mengalami hal sebaliknya.
“Dari 14 sekolah ternyata hanya 4 sekolah yang terpenuhi. Yang 10 SMP masih banyak bangku kosong. Jadi berbeda dengan di Kota lain yah, di Kota lain mengalami kekurangan, mencoba menambah rombel kelas, yang ini malah kekurangan,”tuturnya.
Dikatakannya, saat ini pendaftar sekolah swasta juga terus mengalami peningkatan. Hal itu tidak terlepas dari tidak meratanya penyebaran sekolah sesuai jumlah masyarakat. Alhasil, masyarakat yang tidak diterima di sekolah Negeri memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.
“Sebenarnya sekolah swasta sekarang tidak kalah dengan sekolah negeri. Bahkan beberapa sekolah swasta kualitasnya dianggap lebih baik dari negeri. Cuma mungkin kendalanya di sini pada biaya, kondisi ekonomi setiap keluarga kan berbeda-beda. tidak semua masyarakat kan mampu menyekolahkan anaknya di swasta,”tutupnya.