BULUNGAN – Komunitas Literasi Jalanan Tarakan saat ini tengah melaksanakan kegiatan “Under The Same Sun: Ekspedisi Pendidikan Desa Liagu Vol. III” di Desa Liagu, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini dimulai sejak (29/5) dan berlangsung hingga kini. Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda tahunan komunitas dalam mengupayakan pemerataan akses pendidikan di wilayah pedalaman.
Ekspedisi yang kini memasuki volume ketiganya ini menyasar anak-anak di desa terpencil dengan memberikan pengajaran langsung, aktivitas literasi, serta distribusi perlengkapan sekolah.
“Setiap tahun, kami bergerak ke desa-desa terpencil, dan tahun ini Liagu menjadi tempat yang sangat berkesan bagi kami. Kami tidak hanya mengajar, tapi juga belajar banyak dari semangat mereka,” ujar Cannd, perwakilan Komunitas Literasi Jalanan Tarakan saat diwawancarai Kraya.id.
Cannd mengungkapkan bahwa anak-anak di wilayah pedalaman memiliki kecerdasan dan semangat belajar yang tinggi, namun terhambat oleh minimnya fasilitas.
“Kalau hanya bicara soal pentingnya pendidikan tanpa tindakan nyata, itu hanya tinggal jadi slogan. Ekspedisi ini adalah bentuk aksi kami atas ketimpangan itu,” katanya.
Kegiatan Literasi Jalanan pertama kali dimulai pada 2018 dan telah menjangkau berbagai desa dan kampung di Kalimantan Utara. Visi mereka sederhana tapi kuat, yakni pendidikan yang merata dan fasilitas belajar yang layak untuk seluruh anak Indonesia, di mana pun mereka berada.
Masyarakat yang ingin berkontribusi masih dapat berpartisipasi selama ekspedisi berlangsung, baik dengan menyumbangkan pakaian sekolah yang layak, alat tulis dan gambar, maupun buku bacaan yang bermanfaat. Donasi dapat disalurkan melalui rekening Mandiri 9000039312138 atas nama Riski Adi, atau dengan menghubungi narahubung 089601192662 (Ade).
“Sesungguhnya Allah, malaikat-malaikat-Nya, sampai semut di sarangnya, dan ikan di lautan bershalawat untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia,” kutip Cannd dari hadis yang menjadi pegangan moral komunitasnya.
Ekspedisi ini bukan hanya soal mengajar, tapi tentang menjadi manusia yang hadir dan memberi manfaat, seperti terang matahari yang menyinari siapa pun dan di mana pun.