TARAKAN – Ketua Tim Peduli Lingkungan Kalimantan Utara (Kaltara), Fajar Ngewa berharap ada pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terhadap setiap program rehabilitasi mangrove. Hal itu disampaikan Fajar Ngewa seiring gencarnya BRGM melaksanakan program rehabilitasi mangprove di Kaltara melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR).
“Apa yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui program BRGM, kita sangat mengapresiasi. Karena perhatian pemerintah terhadap pelestarian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan khususnya yang ada di pesisir sangar besar dengan adanya program ini,” ujar Fajar Ngewa.
“Disamping apresiasi, kami juga ingin memberikan saran dan masukkan kepada penanggungjawab dari program ini agar ada evaluasi kegiatan yang dilakukan dalam setiap periode pelaksanaannya,” lanjut Fajar Ngewa, Kamis (26/12/2024).
Menurutnya, program yang direncanakan harus dilaksanakan secara maksimal sehingga memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Aga terlaksana secara maksimal, perlu diperhatikan beberapa hal. Di antaranya dalam pemilihan bibit haruslah bibit unggul sehingga bisa tumbuh sesuai harapan.
Selain itu harus diperhatikan juga pemeliharaannya, termasuk penganggarannya. Yang penting juga adalah evaluasi dengan menyulam kembali bibit yang ditanam tapi tidak tumbuh.
“Ibarat merawat bayi, ketika dia tidak tumbuh sesuai harapan harus diganti. Sehingga ketika ada jangka waktu yang sudah kita tentukan bahwa kita sudah bisa menikmati hasil itu, dampaknya lebih maksimal dirasakan oleh masyarakat khususnya petambak kalau dilaksanakan di tambak,” tutur Fajar Ngewa.
“Jadi bukan sekedar hanya kegiatan untuk menanam saja. Tetapi ada perencanaan yang maksimal sehingga kualitas dari kegiatan ini juga maksimal,” lanjut Fajar Ngewa.
Fajar Ngewa juga menegaskan pihaknya siap membantu BRGM dalam mensukseskan program tersebut.
“Kami apresiasi dengan kegiatan ini dan insya Allah kami akan membantu memantau dan memberikan laporan kepada pelaksana BRGM untuk dapat ditindaklanjuti perkembangannya. Selamatkan hutan untuk generasi yang akan datang,” pungkas Fajar Ngewa.