TARAKAN – Sebagai kota berpenduduk terbesar di Kaltara, Kota Tarakan terus mengalami perkembangan setiap tahunnya yak terkecuali pertumbuhan jumlah penduduknya. Sehingga meski menjadi wilayah termunggil di Kaltara, Kota Tarakan menjadi kota terpada di Benuanta.
Saat dikonfirmasi, Walikota Tarakan dr Khairul M.Kes menerangkan, setiap tahunnya Kota Tarakan mengalami peningkatan jumlah penduduk hingga 10.000 setiap tahunnya. Dijelaskannya, hal itu terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
“Sebenatnya pertumbuhan tidak terlalu signifikan. Tapi pada tahun ini sejak melandainya Covid-19, jumlah pendatang kembali bertambah. Saya kira itu sebuah konsekuensi di daerah transit begini. Pergerakan penduduk yang masuk sangat tinggi sehingga manajemen perkotaan kan memang tentu lebih kompleks,”ujarnya, (12/7/2022).
Lanjutnya, pihaknya terus berupaya untuk menyelaraskan peningkatan penduduk ini melalui penyediaan infrastruktur, pelayanan publik serta pelayanan jasa. Ia menerangkan, janji politik yang sudah menjadi program kerja, smart city termasuk bagian dari antisipasi bagaimana menyelaraskan perkembangan perkotaan dengan kenyamanan penduduk yang tinggal di kota.
“Ya smart living. Program antisipasi lainnya juga sangat perlu untuk mengatasi urbanisasi. Tapi sebenarnya, kendala selama mengatasi perubahan urbanisasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, apabila jumlah penduduk bertambah, maka sumber daya pelayanan publik juga harus lebih banyak. Sekolah, contohnya, ditambah lagi air bersih,”ungkapnya.
Sehingga, guna mengantisipasi timbulnya permasalahan di tengah urbanisasi ini, pihaknya selalu merapatkan bersama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok. Menurutnya, urbanisasi adalah sebuah hikmah di perkotaan dan bukan suatu masalah.
“Kan tantangan perkotaan memang begitu, tidak bisa juga kita mau tutup kota ini. Itulah negara diharapkan hadir bagaimana mengatasi masalah bukan menghindari masalah,” tandasnya.