TANJUNG SELOR – Dalam berbagai media, kasus dalam keluarga yang terpapar penyalahgunaan narkoba terus meningkat. Permasalahan dalam keluarga berkaitan dengan berbagai hal seperti kehilangan pekerjaan, konflik keluarga seperti perceraian, kehilangan keluarga inti, termasuk adanya salah satu anggota keluarga menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa keluarga memiliki peran penting dalam Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Absennya kasih sayang dalam keluarga menjadi salah satu pemicu utama bagi seseorang untuk menyalahgunakan Narkoba.
Demikian hal itu dikatakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNP Kaltara, Rizki Adi Priatama.
“Apalagi selama pandemi (Covid-19) ini, semua orang diminta tetap di rumah. Otomatis suasana kekeluargaan bisa dapat. Dengan begitu, bisa juga saling menjaga dalam penyalahgunaan narkoba ini,” terangnya (01/11)
Hal ini menunjukkan adanya kerawanan sosial dalam keluarga dan kurangnya interaksi antara anggota keluarga. Keluarga sebagai suatu kelompok sosial atau pranata sosial yang berperan penting dalam menciptakan kesejahteraan, mendidik anggota keluarga, mensosialisasikan dalam mengembangkan peran-peran sosial.
Dari data yang dimiliki jajarannya, ada 16 titik daerah di Kaltara yang sangat rawan narkoba. Sementara pengguna narkoba di Kaltara selama tiga tahun terakhir ini sebanyak 450 orang.
“Jadi narkoba ini tidak mengenal umur. Siapa saja yang mudah ikut-ikutan, pasti akan masuk. Makanya itu, perlu ada pengawasan dari setiap orang terhadap keluarganya masing-masing,” tuturnya.
Namun, keterlibatan keluarga merupakan dukungan moril yang dibutuhkan oleh setiap anak. Komunikasi yang baik dan terbuka antara orangtua dengan anggota keluarga adalah faktor perlindungan yang paling handal dalam mencegah anggota keluarga terkena pengaruh buruk bahaya penyalahgunaan narkotika. (*)