TARAKAN – Guna menunjang sarana dan prasarana pembelajaran daring Peluncuran Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 ke angkasa.
Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) meluncur pada Senin (19/6) WIB pukul 05.21 WIB atau Minggu (18/6) waktu Florida Amerika Serikat. Peluncuran satelit ini, oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) diisi dengan acara nonton bareng.
Nonton bareng digelar secara serentak di 10 kota di Indonesia yang merupakan lokasi stasiun bumi (gateway) SATRIA-1, yakni Kota Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Saat diwawancara, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Tarakan, dr. Witoyo bersama jajaran Peluncuran Satelit Satria sebenarnya diperuntukkan untuk wilayah 3T khususnya Nunukan, Malinau. Pada dasarnya Tarakan mendukung program dari Satria Satu bisa lancar. Nanti akan mempercepat transformasi digital dan mencetak generasi cakap digital lebih banyak lagi.
“Untuk titik blank spot saat ini di Tarakan semua terjangkau akses internet. Untuk di laut sendiri semua sudah aman dan jangkauan mencapai 4 kilometer dan lepas dari jarak 4 KM tidak terjangkau akses sinyal. Contoh di Muara Bulungan masih blank spot tapi jangkauannya kawasannya Bulungan. Kalau di Tarakan hanya bantu wilayah Tarakan, kita tidak termasuk 3T, kita mendukung saja, kita sudah ada juga jalur laut. Untuk kecepatan lebih cepat jalur laut FO,”ungkapnya.
Sementara itu, Nanang Fathurrahman, selaku Divisi Layanan TI BAKTI Kominfo, salah satu satuan kerja (Satker) di bawah naungan Kemenkominfo ditugaskan membangun jaringan telekomunikasi dan infrastruktur di wilayah 3T.
Ia mengungkapkan Pluncuran Satelit Satria Satu ini diharapkan apa yang udah terbangun di Kalimantan Utara akan menjadi cepat dan bagus. Diharapkan sinyal bisa lebih lancar lagi. Untuk daerah yang bisa menikmati layanan dari Satria Satu fokus banyak di Nunukan, perbatasan yang harus diawasi.
“Jadi kita bangun akses internet di daerah perbatasan membantu bapak TNI di sana agar bisa terhubung dengan keluarganya dan pimpinannya di pusat kita bangun akses internet dengan memanfaatkan layanan Satelit Satria ini,” ungkap Nanang Fathurrahman.
“Saat ini sudah terbangun namun dengan kapasitas yang ada kecil dan mencapai rata-rata 4-6 MBPS. Diharapkan dengan layanan Satria bisa menyempurnakan bandwitch dan bisa tembus sampai di atas 8 MBPS. Untuk bisa menikmati layanan harus terhubung dengan VSAT sehingga dalam hal ini Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) akan membangun VSAT akses internet di sektor pendidikan, kesehatan, pemerintahan,”jelas dia.