TARAKAN – Semakin masifnya isu pemanasan global serta semakin berkurangnya habitat mangrove di kota Tarakan, menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem lingkungan serta kehidupan masyarakat. Menyadari kondisi ini, Bengkel Lapangan (Benglap) VI/1-2 Tarakan
Peralatan Angkatan Darat Kodam VI/Mulawarman ( Paldam VI/Mlw ) melakukan penanaman Mangrove secara masif sebagai upaya pencegahan abrasi yang semakin mengkhawatirkan pada Rabu 6 Juni 2024.
Saat dikonfirmasi, Kepala Benglap VI/1-2 Tarakan Paldam VI/ Mulawarman Mayor Cpl Sugiarto menerangkan, saat ini pihaknya telah melakukan penanaman bibit mangrove secara masif di beberapa titik di Kota Tarakan. Dikatakannya, selain merespon isu pemanasan global, penanaman mangrove tersebut untuk mengembalikan kondisi habitat mangrove seperti dulu. Mengingat saat ini, tidak sedikit habitat mangrove yang telah rusak dikarenakan pembangunan.
“Ini Inisiasi dari Paldam VI/Mlw atas meningkatnya isu adanya isu pemanasan global dan besarnya resiko abrasi di Kota Tarakan, sehingga hari ini kami melakukan penanaman pohon kurang lebih 150 bibit pohon. Tapi kemarin kami juga sudah melaksanakan penanaman pohon mangrove jenis genus Rhizophora sekitar 150 pohon, kedua kami juga melakukan penanaman di pantai Amal jenis Rhizophora dan Apiculata sekitar 100 pohon, dan hari ini ketiga kami menanam jenis Avicennia sebanyak 130 (pohon),”katanya.

Dikatakannya, penanaman ini merupakan kegiatan ketiga kalinya dan pihaknya akan terus melakukan penanaman di berbagai lokasi yang sekiranya diperlukan restorasi habitat mangrove.
“Tujuan kami untuk melestarikan habitat mangrove, karena di pantai-pantai Tarakan ini kan banyak abrasi sehingga dengan menanam itu dapat dilihat oleh anak cucu kita di masa depan. Ini penanaman ketiga dan akan berlanjut lagi. Rencana kami akan bekerjasama Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) kota Tarakan, Dinas Kehutanan kota Tarakan, Pemkot Tarakan dan Ketua Pusaka Tarakan mungkin kami akan menanam mangrove di pesisir pantai amal dulu, setelah ini kita minta arahan DLH di mana lokasi yang kiranya baik ditanami pohon mangrove,”sambungnya.
Dikatakannya, dalam kegiatan penanaman tersebut pihaknya melibatkan berbagai pihak sebagai upaya memberikan pesan bahwa menjaga habitat mangrove merupakan tanggungjawab bersama. Sehingga menurutnya, pentingnya semua memiliki rasa kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan.
“Kami melibatkan semua pihak terkait mulai dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat tujuannya mengajak semua pihak untuk melihat kondisi mangrove Tarakan sudah banyak rusak oleh pembangunan. Diharapkan penanaman ini bisa berkesinambungan dan semakin masif dilakukan untuk menyelamatkan habitat mangrove di Tarakan,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup (PPKLH) dan Pengelolaan keanekaragaman Hayati (PKH) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Haizir Zain menerangkan, kota Tarakan merupakan daerah yang cukup rawan terhadap fenomena lingkungan. Sehingga kata dia, dengan adanya penanaman mangrove secara masif maka hal tersebut dapat mencegah fenomena negatif oleh alam dan diharapkan upaya ini berdampak baik bagi masa depan kota Tarakan.
“Kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan ini juga sekaligus bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia. Alhamdulillah penanaman berjalan lancar, dan informasinya kegiatan penanaman ini bukan hari ini saja, tapi sudah dilakukan jauh sebelum ini oleh Bengkap VI/1-2 Tarakan dan akan terus dilanjutkan di berbagai lokasi yang kiranya diperlukan untuk restorasi mangrove,”urainya.
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya segala pihak, karena menjaga ekosistem mangrove bukan hanya tugas lingkungan hidup tapi tanggung jawab kita semua. Alhamdulillah, sepanjang tahun pasti ada saja kegiatan baik penanaman pohon mangrove maupun rehabilitasi lahan kritis yang ada di kota Tarakan. Mengingat Tarakan ini cukup rawan Karhutlah, abrasi, dan erosi. Belum lagi ancaman banjir dan tanah longsor,”pungkasnya.