TARAKAN – Sebagai salah satu Partai yang peduli terhadap persoalan kaum millenial, saat PKS mulai banyak mendapat simpati suara pemilih muda, sehingga saat PKS membentuk sebuah sayap partai yakni PKS Muda. Sehingga pada Kamis (22/12/2022) Pengurus PKS Muda Tarakan resmi dikukuhkan.
Dalam struktur organisasi, Adyansa dipercaya menakhodai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Kota Tarakan. Deklarasi digelar di Cafe R&R, Tarakan. Adyansa dan jajarannya dikukuhkan oleh Ketua DPD PKS Tarakan Darmanto, disaksikan Ketua DPW PKS Kaltara, M. Nasir, Ketua MPW PKS Kaltara, Syamsuddin Arfah, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan tamu undangan lainnya.
Dalam orasinya usai dilantik, Adyansa mengajak pemuda tidak alergi terhadap politik sehingga ia mengajak pemuda untuk bergabung dengan PKS Muda guna membantu PKS memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sementara usai dikukuhkan, Adyansa mengaku telah merancang sejumlah kegiatan. Di antaranya mensosialisasikan logo PKS dengan nuansa baru agar lebih dikenal masyarakat.
“Tahun 2024 ada pesta besar yang menghadapi pemuda. Jadi jangan lama di cafe nongkrong-nongkrong, yuk gabung PKS Muda. Mengantar PKS untuk anak-anak muda. Mudah-mudahan 2024, harapan saya PKS bisa jadi ketua dewan di Tarakan,” harapnya.
Ia menjelaskan, hal lebih penting ialah membantu PKS memenangkan Pemilu 2024 agar bisa mengunci kursi Ketua DPRD Tarakan. Salah satu pengusaha suksesini menerangkan bahwa PKS Muda Tarakan merupakan sayap PKS yang dibentuk dari pusat hingga ke daerah. Bertujuan untuk merangkul pemuda yang ingin terjun ke dunia politik.
“Untuk pemuda jangan takut sama politik. Politik itu sama dengan organisasi lain, hanya memang identitas kita sudah ada,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dalam sambutannya mengapresiasi semangat generasi muda yang bergabung PKS Muda.
“Luar biasa semangat anak-anak muda ini. Semangat inilah yang kita harapkan lahir generasi muda sebagai pemilik masa depan bangsa,” harap wali kota.
Munurut Wali Kota, cita-cita bangsa pada 2045 adalah menjadi Indonesia Emas, karena pada 2030 hingga 2045, Indonesia kebagian bonus demografi yang diisi kaum muda. Namun, jika kaum muda tidak kreatif dan militan, maka cita-cita itu hanya angan-angan.