TARAKAN – Permukaan di salah satu titik runway Bandara Juwata Tarakan terkupas menjadi menyebabkan pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU 693, sempat menunda penerbangan pada Senin sore (2/6/2025).
Hal itu diakui Kepala Bidang Teknik dan Operasi Badan Layanan Umum (BLU) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Juwata Tarakan, Fahrudin Rahmat.
Luas permukaan runway yang terkupas diperkirakan 0,5 x 0,5 meter yang membuat pilot tidak ingin mengambil risiko take off demi keselamatan penumpang.
“Memang kondisinya pada saat itu penundaan penerbangan tersebut dikarenakan terdapat ada bagian di permukaan runway yang terkupas serta adanya FOD atau Foreign Object Damage di sekitar area yang terkupas tersebut,” ujar Fahrudin Rahmat kepada awak media, Kamis (5/6/2025).
Tim operasional Bandara Juwata Tarakan kemudian menindaklanjuti dengan berkoordinasi kepada kru pilot Super Air Jet. Sehingga pilot memutuskan kembali ke apron sambil menunggu upaya otorita bandara menangani kondisi tersebut sekaligus melakukan pengisian bahan bakar.
Fahrudin Rahmat juga memastikan bahwa dalam penanganan, pihaknya sudah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Di mana Tim operasional Bandara Juwata Tarakan melakukan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Selain itu, telah disampaikan Notice to Airmen (NOTAM) atau pemberitahuan resmi kepada penumpang pesawat terkait kondisi fasilitas, prosedur, atau gangguan operasional.
“Tim operasional bandara melakukan langkah-langkah penanganan awal serta berkoordinasi dengan berbagai pihak otoritas terkait sesuai dengan standard operating procedur yang kita miliki,” tegas Fahrudin Rahmat.
Dari hasil analisa awal, pihaknya menetapkan pada area runway yang mengalami terkelupas akan dilakukan perbaikan. Sehingga panjang runway yang bisa digunakan kurang lebih 2.050 meter, dari panjang keseluruhan, 2.300 meter.
Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan kru pilot dan ternyata pilot Super Air Jet menyatakan sanggup terbang menyesuaikan kondisi panjang landasan pacu yang bisa digunakan.
“Setelah menghitung berbagai macam parameter yang dimiliki, menyesuaikan dengan kondisi landasan pacu yang tersedia, pilot kemudian menyatakan bahwa pilot sanggung melakukan penerbangan dengan kondisi tersebut. Alhamdulillah sekitar pukul 20.40 Wita, pesawat kembali bisa take off dan terbang tujuan Balikpapan,” ungkap Fahrudin Rahmat.
Setelah pesawat berangkat, pihaknya melakukan perbaikan terhadap permukaan runway yang terkelupas dan selesai ditangani sekira pukul 23.30 Wita. Setelah dilakukan evaluasi, sekira pukul 00.00 Wita Selasa dini hari, runway sudah difungsikan secara normal.
Disinggung penyebab terkelupasnya permukaan runway, Fahrudin Rahmat belum bisa menyimpulkan. Pihaknya masih melakukan Analisa. Namun, ia menilai, kondisi seperti itu bisa saja terjadi. Yang pasti pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dalam penerbangan.
Seperti diketahui, pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU 693 rute Tarakan menuju Balikpapan mengalami penundaan penerbangan hingga beberapa jam pada Senin (2/5/2025).
Insiden ini diduga dipicu oleh kendala teknis pada runway Bandara Juwata Tarakan. Akibatnya, 180 harus menunggu hingga beberapa jam. Pesawat yang dijadwalkan berangkat pukul 14.35 Wita, baru lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan sekira pukul 20.44 Wita.